Banjir di Kotabaru
Bupati Sayed Jafar Salurkan Bantuan Korban Banjir, Janji Perbaiki Jembatan Gantung Gendang Timburu
Bupati Kotabaru H Sayed Jafar salurkan bantuan berupa beras dan sejumlah uang kepada warga yang terdampak banjir
Penulis: Herliansyah | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Bupati Kotabaru H Sayed Jafar salurkan bantuan berupa beras dan sejumlah uang kepada warga yang terdampak banjir di wilayah Kabupaten Kotabaru.
Sebanyak 150 kepala keluarga (KK) atau 800 jiwa tersebar di delapan RT (rukun tetangga) terdampak banjir Desa Sampanahan, Kecamatan Sampanahan, Kotabaru.
Selain merendam ratusan buah rumah, padi di lahan sawah seluas 16 hektare gagal panen, serta empat hektare tanaman pisang rusak akibat diterjang banjir luapan air sungai yang turun dari hulu.
Meringankan beban warga terdampak akibat fenomena alam, Bupati Kotabaru H Sayed Jafar menyalurkan bantuan berupa beras dan sejumlah uang diberikan secara spontanitas.
"Alhamdulillah bisa bertemu langsung warga dan memberikan bantuan kepada mereka terdampak banjir. Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban mereka," kata Sayed, Selasa (14/7/2020) kemarin.
• Pria Ini Tewas Ditembak Polisi Gara-gara Masalah Masker, Sempat Tikam Lelaki Tua di Toko
• Polisi Tewas Ditabrak Sopir Ugal-ugalan, Detik-detik Brigadir Andi Meregang Nyawa di Depan Istri
• Informasi Seputar Covid-19 Simpang Siur di Sosmed, Begini Imbauan Sukamta Pada Warganya
Selain warga Sampanahan, bantuan pun diberikan kepada 30 KK desa Magalau Hilir, Kecamatan Pamukan Barat, serta sebanyak 15 KK di desa Gendang Timburu, Kecamatan Sungaidurian.
Tidak lupa, Sayed usai menyerahkan bantuan logistik berupa bahan makanan kepada warga. Kemudian dilanjutkan peninjauan jembatan gantung di desa Gendang Timburu yang rusak dihantam air bah bersamaan banjir di desa Sampanahan.
Sayed berjanji jembatan menjadi akses penghubung desa dilakukan perbaikan dalam waktu dekat. Sebab melihat dari sisi kekuatan bentang jembatan masih kokoh bisa secepatnya diperbaiki.
Dengan harapan jembatan menjadj akses warga beraktivitas sehari-hari kembali lancar sedia kala seperti sebelum banjir terjadi.
Terpisah, Kepala Desa Sampanahan Bambang Erdani mengakui, banjir merendam rumah warga terjadi sejak Minggu hingga malam. Tidak hanya merendam rumah warga di delapan RT.
Banjir hingga setinggi satu meter disebabkan luapan air sungai, akibat intensitas curah hujan yang tinggi juga membuat padi di lahan seluas 16 hektare gagal panen serta empat hektare tanaman pisang rusak.
"Selama 10 tahun baru kali ini terjadi lagi banjir yang merendam kebun dan sawah masyarakat," tandas Bambang.
(banjarmasinpost.co.id/helriansyah)
