Pilkada Kalteng 2020

Bawaslu Kalteng Sebut Infrastruktur Daerah Masuk Rawan Tinggi di Pilgub Kalteng 2020

Bawaslu Kalteng lakukan pemetaan tingkat kerawanan semua sektor dalam pelaksanaan pilkada Kalteng 2020

Penulis: Fathurahman | Editor: Syaiful Akhyar
zoom-inlihat foto Bawaslu Kalteng Sebut Infrastruktur Daerah Masuk Rawan Tinggi di Pilgub Kalteng 2020
banjarmasinpost.co.id/Fathurahman
Ketua Bawaslu Kalteng, Satriadi.

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Tengah, melakukan pemetaan tingkat kerawanan semua sektor dalam pelaksanaan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng yang akan dilaksanakan Rabu (9/12/2020) mendatang.

Penyelenggara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng, hingga, Selasa (21/7/2020) terus melaksanakan tahapan Pilkada dengan melakukan pencocokan data atau Coklit yang akan dipakai dalam pelaksanaan Pilgub Kalteng dan Pilbup Kotim mendatang.

Ada beberapa kategori kerawanan dalam pelaksanan Pilgub Kalteng mendatang ketika dilihat dari beberapa sektor, diantaranya, ada beberapa daerah di Kalteng yang secara infrastruktur masuk dalam daerah rawan tinggi, salah satunya karena belum memiliki jaringan internet untuk jaringan sistem infornasi penyelenggaran Pilkada.

Pantau Tugas Coklit Data Pilgub Kalteng, Ketua KPU Palangkaraya Harus Terobos Banjir di Pahandut

Modif Ranmor Karhutla, Kapolsek Pahandut dan Tiga Anggotanya Terima Penghargaan dari Kapolres

Bupati HSU Minta Pengurus Masjid dan Langgar Bantu Cegah Covid-19

Ketua Bawaslu Kalteng, Satriadi, saat laporan dengan Mendagri, mengatakan, dalam pelaksanaan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng mendatang, tentunya untuk hubungan dengan penyelenggara Pilkada diperlukan adanya jaringan telekomunikasi tersebut.

Dia memaparkan , sarana telekomunikasi tersebut menjadi sangat penting untuk menunjang sistem informasi penyelenggara pemilu, sehingga indek kerawanan pemilu untuk masalah jaringan ini scorenya masuk rawan tinggi ."Ada beberapa daerah yang memang tidak ada jaringan internetnya," ujarnya.

Lebih jauh dia mengungkapkan, ada kekhawatiran tingkat partisipasi masyarakat menjadi berkurang, karena pelaksanaan Pilkada dilakukan saat Pandemi Covid-19."Ini juga menjadi kekhawatiran kami, untuk pelaksanaan Pilkada tahun 2020, Bulan Desember mendatang," ujar Satriadi.

(banjarmasinpost.co.id/faturahman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved