Cagar Budaya Rumah Bulat Marabahan
Rumah Bulat Marabahan Kabupaten Batola Sering Dialih Fungsikan
Sepanjang sejarah berdirinya Rumah Bulat yang ada di Marabahan, yakni semenjak 1875 silam. Ada banyak kegiatan dan pemanfaatan fungsi sari rumah berti
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Edi Nugroho
Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Sepanjang sejarah berdirinya Rumah Bulat yang ada di Marabahan, yakni semenjak 1875 silam. Ada banyak kegiatan dan pemanfaatan fungsi sari rumah bertipe joglo itu.
Pada awalnya digunakan sebagai tempat berdagang dan penyimpanan hasil bumi. Kemudian oleh ulama setempat, H M Japeri digunakan menjadi tempat salat berjamaah dan kegiatan keagamaan.
• Cagar Budaya Rumah Bulat Banyak Koleksi Barang Antik, Inilah Rinciannya
Setelah kegiatan ibadah dan keagamaan mendapatkan tempat khusus, Rumah Bulat difungsikan sebagai tempat berkumpulnya pemuda Marabahan yang menggeluti seni.
Lama-kelamaan perkumpulan pemuda itu berkembang pesat dan terbentuklah organisasi kepemudaan dengan nama Persatuan Pemuda Marabahan (PPM) pada 1929.
Masih di tempat yang sama, PPM membentuk taman bacaan (Het Lessgezelschap) dengan nama Family Bond.
• Limbah Plastik Jadi BBM Solar, Inovasi Pekerja Bangunan Warga Kotabaru Ini Didukung DLH Kotabaru
Pada tahun yang sama pula didirikan sekolah swasta Particulire Hollandsche School (PPS) yang diimpikan pemuda-pemuda Marabahan saat itu.
Jumlah anak-anak yang belajar pun bertambah banyak hingga mencapai 200 orang. Namun pada 1942 Belanda datang ke Marabahan dan mendudukinya. Termasuk Rumah Bulat.
Beruntung pada perlawanan pemuda pada 5 Desember 1945 bisa kembali merebut Marabahan dan Tentunya Rumah Bulat itu sendiri. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri).
