Berita Tanahlaut

Kadin Tala Perkenalkan Briket Arang, Begini Respons Pelaku Usaha

Upaya yang dilakukan yakni mengenalkan briket arang sebagai sumber alternatif bahan bakar pengganti gas (LPG).

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
HJ ORBAWATI UNTUK BPOST GROUP
Pengurus Iwapi, Apindo, Kadin, Hipmi, Posyantek dan pelaku IKM menguji keunggulan briket arang di BLK Tala, Jumat pekan tadi. 

Editor: Eka dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Keluhan kalangan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), yang kerap kesulitan mendapatkan liquid petrroleum gas (LPG) menjadi perhatian Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) setempat.

Mereka berupaya membantu mengatasi persoalan yang kerap membuat pusing kalangan pelaku IKM tersebut.

Upaya yang dilakukan yakni mengenalkan briket arang sebagai sumber alternatif bahan bakar pengganti gas (LPG).

"Alhamdulillah respons pelaku IKM di daerah ini cukup tinggi," ucap anggota Dewan Penasihat Kadin Tala H Amperansyah, Senin (27/7/2020).

Alasan Sebenarnya Ariel NOAH Cs Sulit Diundang Diungkap Manajer Band NOAH, Soal Tarif Manggung?

Satu Kesalahan Jessica Iskandar yang Buat Asmara Gagal Diungkap ke Maia Estianty, Juga Richard Kyle?

INFO Cuaca Ekstrem Senin 27 Juli 2020, BMKG: 18 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Angin dan Petir

Tingginya animo IKM tersebut, jelasnya, terlihat saat pada acara pengenalam briket arang Jumat pekan tadi di Balai Latihan Kerja (BLK) Tala di kawasan Jalan A Syairani, Pelaihari.

Ada sepuluh IKM yang mengikuti kegiatan tersebut.

Hadir pula pengurus Kadin, Iwapi, Apindo, Hipmi, dan Posyantek. Amperansyah menjadi salah satu pembicaranya.

Amperanyah mengatakan tingginya animo IKM karena penggunaan briket arang tak cuma efisien.

Lebih dari itu juga aman karena tak ada risiko tabung meledak sebagaimana gas elpiji.

"Paling menggembirakan karena penggunaan briket arang hemat 30-40 persen dibandingkan menggunakan elpiji. Itu kemarin diketahui secara langaung saat ujicoba di BLK," sebut Amperansyah.

Dikatakannya, pada acara tersebut langsung dilakukan praktik pembalaran briket arang menggunakan tungku kecil.
Para pelaku IKM melihat sendiri keuntungan menggunakan briket sebagai bahan bakar.

"Kelebihan lainnya yakni ramah lingkungan, tidak berbau, dan tidak berasap," sebutnya.

Saat ini pihaknya masih sebatas melaksanakan ujicoba.

Selanjutnya bersama IKM akan dicoba memproduksi briket arang dan kompornya secara mandiri.

Apalagi di Tala bahan baku (arang) cukup berlimpah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved