49 TAHUN BPOST
Koran Cetak Masih Dibutuhkan, ini Saran Tiga Narasumber Talkshow HUT ke-49 BPost
BPost termasuk media yang paham dengan perubahan zaman dan satu-satunya media yang sudah melakukan konvergensi ke radio, streaming, dan online.
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pembicaraan yang cukup menarik disampaikan tiga narasumber Bayu Asenda dari Humas PLN Kalselteng, Ketua Prodi Komunikasi FISIP ULM Dr Siswanto MSi dan Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemprov Kalsel dalam Talkshow HUT ke-49 BPost dengan Tema Konvergensi Media di lantai 5 Banjarmasin Post, Senin (3/8/2020).
Kepiawaian M Risman memandu acara, membuat suasana dialog menjadi menarik, terutama tantangan media cetak Banjarmasin menghadapi era digital.
Menurut Humas PLN Bayu, perlu diketahui BPost termasuk media yang paham dengan perubahan zaman dan satu-satunya media yang sudah melakukan konvergensi ke radio, streaming, dan online.
• Jawaban Soal SMA Belajar TVRI: Ceritakan Apa Saja yang Dilakukan Tim Peneliti di Pulau Simeulue!
• Prank YouTuber Edo Putra Bagi Daging Isi Sampah Hanya Settingan, Keluarga Sendiri yang Jadi Korban
• Kondisi Rumah Mewah Sandra Dewi dan Harvey Moeis Disebut Tak Lagi Eksotis Jadi Arena Bermain Raphael
"BPost paham dengan perubahan kondisi sekarang. Untuk digital, BPost merupakan media lebih dahulu yang tak bisa ditandingi media lain," ucapnya.
Sementara Ketua Prodi Komunikasi FISIP ULM, Dr Siswanto mengatakan media cetak seperti BPost masih relevan dibutuhkan dan perlu tetap dipertahankan hingga saat ini.
Namun, lanjut dia, BPost cetak harus memperhatikan konten-konten yang menarik dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
"Keunggulan media cetak adalah bisa di save lama dan pengiklan pun masih banyak yang tertarik memasangnya," tegasnya.
Siswanto menyarankan agar generasi muda tertarik, penyajian pun harus menarik dan mengetahui segmen yang disukai.
Sementara Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemprov Kalsel, Adi Santoso mengungkapkan masyarakat banyak tahunya BPost, karena tetap eksis.
"Mempertahankan eksistensi tidak gampang. Walau pun sekarang era digital, tapi konsumsi media cetak di lingkungan Pemprov masih bertahan, karena produk cetak dan beritanya masih kami perlukan," katanya.
Menurut Adi, selama ini Pemprov Kalsel pelanggan setia BPost dan kerjasama selama ini cukup bagus.
Dia juga mengajak kalau kerjasama belum optimal bisa dimaksimalkan seperti koran masuk desa dengan anggaran memadai.
"Supaya BPost sampai di kantor desa-desa pelosok Banua," ungkapnya.
Siswanto menambahkan, tantangan BPost cetak di era digital sekarang ini harus ada tim riset bagaimana minat baca anak muda apa yang mereka suka, serta desain semenarik mungkin.
"Fokus ke konten dan cari yang diminati anak muda misalnya perkembangan teknologi, dunia anak muda. Juga informasi yang disampaikan harus lengkap, diperkuat pendalaman sebuah masalah supaya generasi muda cinta media cetak," tegasnya.
(banjarmasin post.co.id/syaiful anwar)