Wabah Corona di Kalsel
Tes Swab Massal Sasar 10.000 Orang, GTPP Covid-19 Siapkan Tempat Perawatan
Tim GTPP Covid-19 Kalsel akan tes swab 10.000 orang sambil siapkan tempat perawatan bila nanti banyak yang terkonfirmasi positif.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Dalam pelaksanaan uji usap ( tes swab) Covid-19 massal di Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ) diperkirakan difokuskan kepada penanganan untuk karantina ketimbang di Rumah Sakit (RS).
"Perlu ditegaskan bahwa upaya swab massif untuk menemukan kontak erat, sehingga kemungkinan besar yang ditemukan adalah orang terkonfirmasi dengan tanpa gejala," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Kalsel, HM Muslim, Senin (3/8/2020).
Dijelaskan Muslim, karena OTG yang lebib banyak maka perawatannya dilakukan di antara pada karatina mandiri.
"Untuk di RS adalah yang bergejala. Sedang pasien yang gejala berat sesuai dengan kemampuan Rumah sakit (RS) saja. Baik di RS rujukan maupun jejaring lainnya," tandas Muslim, seraya menambahkan persiapan di tempat karantina siap akan memaksimalkan pelayanan.
Koordinator Karantina, Sukamto, menjelaskan potensi dari 13 kabupaten kota dan Pemprov Kalsel sudah siap 2.000 tempat tidur.
• UPDATE Corona Indonesia 3 Agustus, Kasus Covid-19 Capai 111.455, Positivity Rate Masih Tinggi
• Wakil Wali Kota Banjarbaru Pantau Kegiatan Sterilisasi Covid-19 di Kawasan Perkantoran
• Kadisdik Kabupaten Banjar Positif Covid 19 Pegawai Siap-siap WFH
"Kami di provinsi ini ada empat tempat, yakni di Ambulung, di Bapelkes, di BPSDM Panglima Batur dan asrama haji dan di provinsi, seluruh kabupaten kota semua, juga ada tersedia," ujarnya.
Dijelaskan dia, bahwa untuk di provinsi ada empat tempat itu banyak yang kosong dan turun jauh dari 50 persen. Untuk potensi masih ada tempat lain dan siap ditinjau jika diperlukan. Dan ditotal, hampir 2.000 tempat tidur.
"Semua kabupaten dan kota, menyediakan. Jika kabupaten atau kota nanti membeludak, nanti bisa ke provinsi. Jadi, saya masih yakin sangat bisa tertangani," tandasnya.
Jika yang ditemukan lebih dari itu, Sukamto berujar, tidak usah khawatir. Maka, treatment karantina bisa melalui karantina khusus.
"Sebagian terkonfirmasi positif akan dilakukan karantina secara mandiri dengan pantauan yang ketat melibatkan RT/RW. Bagi terkonfirmasi tanpa gejala dan bergejala ringan akan ditempatkan di karantina khusus dan karantina mandiri,” tandas Sukamto.
Sementara itu, untuk terkonfirmasi positif dengan penyakit penyerta (komorbid) akan diisolasi di rumah sakit rujukan maupun nonrujukan yang memiliki ruang isolasi.
Mengenai jadwal tes swab massal, menurut Plt Kepala BPBD Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, jika keperluan logistik dan sumber daya sudah siap maka akan dilaksanakan mulai 14 Agustus 2020.
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)