Berita Kabupaten Banjar
VIDEO Ponpes di Astambul Kabupaten Banjar Ini Tak Pernah Tersentuh Perbaikan
Pengelola Ponpes Madrasah Aliyah Al Irsyad di Desa Sungai Tuan Ilir Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Kalsel berbarap ada bantuan perbaikan bangunan
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Atap bocor, banyak ditempel bahan penutup, di plafon atap. Selain itu, di salah satu lokal, dindingnya berlubang, sehingga anak didik antara satu kelas bisa saling mengintip.
Itulah kondisi bangunan Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Al Irsyad di Desa Sungai Tuan Ilir, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ),
Selama ini, ujar Wakil Kepala Sekolah di Ponpes MA Al Irsyad Sungai Tuan, Misran, tak pernah mendapatkan bantuan untuk perbaikan sarana dari pemerintah maupun swasta.
Meski begitu, sekolah masih mendapatkan dana BOS dari pemerintah. "Dana BOS, biasa kami gunakan untuk operasional dan menggaji guru. Di sini ada 15 guru," terangnya kepada Banjarmasinpost.co.id, Selasa (4/8/2020).
Perbaikan ungkapnya sulit dilakukan karena MA swasta tersebut tak memungut SPP bagi siswanya. Setiap bulan siswa hanya membayar uang OSIS Rp 25.000.
"Sekitar lima tahun lalu kami pernah memungut SPP, tapi murid kami sedikit sekali. Jadi sejak itu, tak pernah lagi ada SPP," ujarnya.
• Kantor Disdik Kabupaten Banjar di Martapura Sepi, Ini Penyebabnya
• Kadinkes Kabupaten Banjar Sebut Kantor Lengang, Tercatat 102 Pegawai Terpapar Covid-19
• ASN Pemkab Banjar Mulai Dilakukan Tes Swab Massal, Target Seluruh ASN di Lingkup Kabupten Banjar
• GTPP Kabupaten Banjar: Pegawai di Sejumlah Dinas Ada yang Terpapar Covid-19
• Kadisdik Kabupaten Banjar Positif Covid 19 Pegawai Siap-siap WFH
Termasuk untuk biaya masukm tambahnya, juga tidak ada. Siswa hanya perlu membayar uang seragam dan buku.
Saat ini tambah Misran jumlah siswa di MAS Al Irsyad ada 225 siswa. Jumlah ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Akibatnya, juga jumlah lokal sekolah, tidak mencukupi sehingga satu ruang guru terpaksa dijadikan lokal siswa.
"Seharusnya guru-guru berkumpul semua di ruang guru. Tapi karena lokal juga kekurangan, terpaksa sebagian guru ditempatkan di ruangan resepsionis," tambahnya.
Miris lagi, satu ruang guru yang dijadikan lokal siswa tergolong kecil dan berplafon rendah. Akibatnya, siswa kerap mengeluhkan gerah saat di ruangan.
Lapangan sekolah pun juga mengambil jalan akses masuk ke MTSN 8 Kabupaten Banjar di samping MAS Al Irsyad. Selain bisa dijadikan tempat apel pagi Senin, lapangan juga dijadikan untuk tempat berolahraga.
"Dengan fasilitas yang ada dan sederhana itu kita manfaatkan, Alhamdulillah cukup saja fasilitasnya dari musala dan lapangan walaupun kecil," imbuhnya.
Ia berharap dengan adanya Perda Penguatan Pendidikan Berkarakter yang kini tengah dibahas DPRD Provinsi Kalimantan Selatan bisa membantu pondok pesantren seperti MAS Al Irsyad Sungai Tuan Ilir.