Optimalkan Isolasi WBP Terpapar Covid-19 di Blok Tahanan, Begini Harapan Rutan Pelaihari

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Terpaparnya puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan sejumlah pegawai Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 2B Pelaihari menjadi perhatian khusus pihak rutan setempat.

Apalagi sebagian besar dari mereka, 65 dari 73 orang WBP terpapar corona, tetap berada di rutan setempat.

Mereka menjalani isolasi di satu blok (Blok A).

Selebihnya menjalani karantina/isolasi di Fasilitas Layanan Khusus (Fasyansus) Covid-19 Tala di eks RSUD Hadji Boejasin (RSHB) di Jalan Hadji Boejasin Pelaihari atau di Balai Diklat di Jalan Hutan Kota, Pelaihari.

• Akhirnya Jaksa Cantik Pinangki Ditangkap, Ditahan di Rutan Salemba & Terima Gratifikasi Rp 7 Milliar

• Balasan Medina Zein Setelah Zaskia Sungkar Ungkap Syukur Kasus yang Jerat Irwansyah Dihentikan

Selain WBP, tercatat enam orang pegawai Rutan Pelaihari yang juga terpapar covid-19.

Lima orang menjalani isolasi di fasyansus dan satu orang isolasi mandiri.

Banyaknya WBP yang menjalani isolasi di sel tahanan tentu tak mudah.

Apalagi fasilitas yang ada di sel tahanan setempat juga terbatas.

Hal itu dibahas secara khusus, Selasa kemarin, di rutan setempat.

Kepala Rutan Pelaihari Budi Subarto menggelar rapat bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19/Pemkab Tala dan Forum Koordinasi Daerah (Forkopimda Tala).

Rapat dihadiri oleh perwakilan Pemkab Tala HM Rafiki (kepala Kesbangpol Tala) sekaligus koordinator Karantina Fasyansus.

Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Tala Hj Nina Sandara dan pimpinan Puskesmas Angsau.

Budi menuturkan kasus terbaru covid-19 (kluster rutan) terungkap seusai dilakukan tes swab massal di Rutan Blok IIB pada 30 Juli 2020.

Penyekatan pun segera dilakukan bagi para tahanan, dan untuk petugas masuk ke pelayanan fasilitas khusus dan sebagian melakukan isolasi mandiri.