Berita Banjarmasin
Peringati Hari Konservasi Alam Nasional, SBI dan DLH Kalsel Tanam Pohon Mangrove
Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun ini mengusung tema Negara Rimba Nusa, Menjaga Peradaban, Menjaga Alam.
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN), Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) bersama Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan ( DLH) melakukan berbagai rangkaian kegiatan bakti sosial.
Kegiatan yang dilakukan seperti pembagian masker dan sembako untuk Kelompok Nelayan Peduli Lingkungan, aksi bersih-bersih sampah plastik di kawasan Stasiun Riset Bekantan dan penanaman pohon mangrove rambai di Mangrove Rambai Center Desa Anjir Muara, Kabupaten Berito Kuala.
Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun ini mengusung tema Negara Rimba Nusa, Menjaga Peradaban, Menjaga Alam.
• Deretan Ucapan Selamat HUT ke-75 RI 17 Agustus 2020, Juga Quotes di Hari Kemerdekaan Indonesia
• Kesombongan Atta Halilintar Disinggung Seorang Keluarganya, Kekasih Aurel Itu Diingatkan sang Paman
Kegiatan yang berkaitan dengan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) itu diikuti personel dari SBI, DLH, Dishut Kalsel, Ditpolair Polda Kalsel dan Kelompok Nelayan Peduli Lingkungan dengan penerapan protokol kesehatan covid 19.
Setiap peserta diukur suhu tubuh dan wajib menggunakan masker.
Amalia Rezeki, founder SBI, Rabu (12/8/2020) mengatakan, aksi bersih dan penanaman pohon di kawasan Stadiun Riset Bekantan Pulau Curiak dengan vegetasi hutan mangrove rambai tersebut mengkampanyekan kepada masyarakat terkait pentingnya keberadaan hutan mangrove untuk melindungi kehidupan manusia.
Ini sekaligus mendukung program pemerintah yang disampaikan presiden Jokowi tentang penanaman pohon mangrove untuk pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi.
“Indonesia memiliki 3,3 juta hektare hutan mangrove dan ini merupakan hutan mangrove terbesar di wilayah tropis. Hutan mangrove memiliki sangat banyak manfaat, baik sebagai tempat berpijah ikan, mencegah intrusi air laut serta hutan mangrove juga berfungsi sebagai penyimpan karbon 4 kali lipat lebih besar dari hutan tropis lainnya," kata Amel, panggilan akrabnya.
Dijelaskan peraih penghargaan internasional di bidang lingkungan ASEAN Youth Eco-Champion Award 2019 di Cambodia, ini sangat penting bagi mitigasi penanggulangan pemanasan global.
Terpisah, kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, pelaksanaan HKAN, 10 Agustus 2020 menjadi momentum penting untuk secara terus menerus melakukan aksi nyata konservasi.
Konservasi ini pada akhirnya menjadi gaya hidup bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga kelestarian alam berkesinambungan.
“Mari kita rayakan HKAN ini, dengan menjaga lingkungan. Untuk menjaga lingkungan, cukup sederhana dengan menanam pohon. Satu Pohon itu sangat berarti bagi kehidupan kita. Pohon yang ditanam, kemudian kita rawat seperti merawat diri kita,“ ujarnya
Namun, Ia juga mengingatkan, agar konservasi tidak hanya dimaknai dengan hanya menanam pohon mangrove, tetapi semua upaya menjaga dan melindungi alam terhadap potensi kerusakan adalah konservasi.
"Dengan hal sederhana menanam pohon, menjaga kebersihan sungai, membuang sampah pada tempatnya dan banyak hal lain yang bisa dilakukan, dimulai dari diri sendiri dan sekarang," ucap Hanifah.
(banjarmasin post.co.id/syaiful anwar)
