BTalk

BTalk Spesial 70 Tahun Provinsi Kalsel, Gubernur Sahbirin Ungkap Strategi Hadapi Pandemi Covid-19

Dalam Program BTalk Spesial 70 Tahun HUT Provinsi Kalsel, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor ungkap strategi menghadapi pandemi covid-19

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Hari Widodo

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Provinsi Kalsel yang merupakan Provinsi tertua di Kalimantan akan genap berusia 70 tahun pada Jumat (14/8/2020).

Namun pada peringatan hari jadi kali ini, rasanya sulit untuk sepenuhnya bergembira dan melebarkan senyum.

Pasalnya, seperti daerah lainnya di Indonesia dan bahkan di dunia, Kalsel juga tengah menghadapi pandemi Covid-19 yang begitu dahsyat berdampak luas baik di sisi kesehatan, sosial dan perekonomian.

Namun di masa-masa sulit ini, dibawah Komando Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, Kalsel terus berupaya bangkit dari hantaman pandemi yang sudah menghantam 215 negara di dunia ini.

BTalk Bersama Aman Babun, Semasa Kecil Pecahkan 50 Ember

BTalk Bersama Bupati Tapin: Kawasan RSUD Datu Sanggul Rantau Dongkrak Ekonomi

Kupas Tuntas Penyebab Lonjakan Tagihan Rekening Listrik di BTalk

Dalam Program BTalk Banjarmasin Post yang disiarkan melalui Instagram @Banjarmasinpost, Facebook Bpost Online dan Youtube Banjarmasin Post News Video, Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Birin ini mengungkapkan strategi dan langkah yang diupayakannya memerangi Covid-19 di Kalsel.

Dijelaskan Paman Birin, langkah pertama diambilnya adalah dengan berkoordinasi dengan seluruh forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) di Kalsel untuk menyusun langkah cepat mengatasi dan menanggulangi ancaman Covid-19.

"Ini persolaan besar jadi harus koordinasi Forkopimda sebagai lokomotif di atas lalu turun ke semua leading sector di bawah," kata Paman Birin.

Dimana langkah strategis yang paling utama diantaranya berupaya keras memberikan pelayanan kesehatan untuk penyelamatan nyawa masyarakat yang terdampak Covid-19.

Rumah-rumah Sakit di Kalsel digenjot kapasitasnya untuk menangani dan merawat pasien-pasien Covid-19.

Selain itu, upaya masif melacak, mendeteksi dan merawat pasien-pasien Covid-19 pun digencarkan dengan harapan bisa menuntaskan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat Kalsel.

Strategi ini ditunjang dengan berbagai upaya mulai dari memperkuat kemampuan mendiagnosa Covid-19 dan melakukan pemeriksaan swab masif terhadap puluhan ribu masyarakat yang diduga atau berpotensi mengidap Covid-19.

Paman Birin juga menginstruksikan kepada jajarannya di Pemerintahan Provinsi Kalsel untuk beradaptasi dengan kondisi pandemi dan sesegeranya melaksanakan pekerjaan dan program-program yang vital dalam pelayanan terhadap masyarakat dan pembangunan.

"Begitu Covid-19 masuk ke Kalsel, nyaris semua kegiatan pembangunan terhenti terutama yang dikerjakan orang banyak. Tapi begitu kita bisa mulai sedikit beradaptasi, kami perintahkan setiap SKPD agar program yang bisa dilaksanakan untuk dilaksanakan meski di suasana sulit," lanjut Paman Birin.

Pada aspek pembangunan infrastruktur, Paman Birin juga tetap berkomitmen untuk fokus pada pembangunan infrastruktur yang bisa bermanfaat luas bagi masyarakat baik dari sisi ekonomi, sosial maupun pembenahan lingkungan.

Hal ini ditunjukkan dengan Gerakan Revolusi Hijau yang tak ditampik sudah menunjukkan perbaikan dan kemajuan kondisi lingkungan dan alam Kalsel.

Masih di aspek pengembangan lingkungan hidup di Kalsel, bahkan Paman Birin juga memiliki mimpi untuk bisa melaksanakan pengerukan Sungai Martapura yang sudah lebih dari lima abad tak pernah dikeruk.

Meski memiliki semangat untuk bekerja cepat dan efektif, namun Ia juga terus mengingatkan tak hanya kepada SKPD di jajaran Pemerintah Provinsi Kalsel tapi juga bagi dirinya sendiri untuk bekerja sesuai dengan koridor dan aturan yang berlaku.

Dalam perbincangan di Program BTalk Banjarmasin Post kali ini, BPOST juga berkesempatan mengulik sisi pribadi Paman Birin yang dikenal sebagai Gubernur yang rajin turun ke desa.

Aktivitasnya yang tak jarang terlihat turun langsung ke pedesaan baik memantau kondisi lahan pertanian, jalan, jembatan atau bahkan sekedar nongkrong di warung sambil berpakaian santai ditegaskan Paman Birin bukan merupakan pencitraan.

BTalk Gowes Bius Semua Kalangan, Jangan Menghentikan Sepeda Mendadak saat Melaju, ini Bahayanya

Menurutnya hal-hal tersebut memang merupakan kebiasaan yang dilakukannya sejak muda bahkan sejak kecil yang tak bisa dibuang atau diganti begitu saja meski menjadi seorang pejabat.

"Jauh dari hal pencitraan, karena saya lahir dari rakyat biasa. Kehidupan saya sejak kecil bisa dikatakan orang bawahan. Jadi saat jadi kepala daerah tidak bisa lepas dari cara hidup dan pengalaman yang dirasakan," kata Paman Birin.

Selain itu, Ia juga masih sangat mengingat pesan yang disampaikan Presiden RI, Joko Widodo saat melantiknya yang menyampaikan agar sebagai Kepala Daerah, Ia diminta agar tak hanya duduk di belakang meja namin turun ke masyarakat agar mengerti apa yang diinginkan rakyat dan menerjemahkannya dalam program-program pemerintah.

(Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved