Berita Kotabaru
Penumpang Feri ke Pulau Sembilan Kotabaru Sepi, Dampak Pemberlakuan Surat Rapid Test
Kapal perintis KM Sabuk Nusantara dari dan ke Pulau Sembilan kini sepi penumpang semenjak diberlakukan kewajiban mengantongi surat hasil rapid test
Penulis: Herliansyah | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Kapal perintis KM Sabuk Nusantara dari dan ke Pulau Sembilan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalsel Kini kurang diminati Semenjak diberlakukan kepada setiap penumpang, wajib mengantongi surat rapid test.
Pemberlakuan surat rapid test ini membuat, Warga Pulau Sembilan kini memilih menggunakan kapal nelayan.
Sementara hingga saat ini belum ada langkah kongkret pemerintah daerah baik dari eksekutif maupun legislatif mencarikan solusi.
Penumpang mayoritas warga Pulau Sembilan, dengan terpaksa merogoh kocek ratusan ribu untuk biaya rapid test sebagai syarat saat membeli tiket yang hanya Rp 10.400.
• Pelabuhan Feri Batulicin Kabupaten Tanahbumbu Lengang
• Rapid Test Sasar Kepala Bidang dan Kepala Seksi di Pemkab Tapin
• Pejabat Eselon II di Kabupaten Tapin Rapid Test Massal, Bupati Minta Maaf
Kapolsek Pulau Sembilan Ipda Sumarno mengatakan tidak hanya sering mendengar keluh kesah warga soal rapid test diberlakukan ketika akan menumpang di kapalperintis.
Sumarno membenarkan, diberlakukannya rapid test berimbas sepinya penumpang baik di KM Sabuk Nusantara 99 maupun 93.
"Setiap berangkat penumpangnya hanya empat orang," kata Sumarno kepada banjarmasinpost.co.id, Kamis (13/8/2020).
Sumarno mengaku miris, mengingat kondisi ketidak mampuan masyarakat. Padahal diadakannya kapal perintis oleh pemerintah untuk membantu warga di pulau-pulau terpencil.
"Lebih baik kalau menurut saya tidak usah dioperasionalkan. Karena tanggapan masyarakat, seolah-olah kaya ada berbisnis rapid test gitu lo," ujar Sumarno.
Bahkan lanjut Sumarno, masyarakat sempat menanyakan soal kapal feri Batlicin-Kotabaru tidak diberlakukan rapid test kepada penumpang padahal sama-sama angkutan umum.
• Rapid Test di Atas Rp 150 Ribu, Laporkan ke Dinas Kesehatan Banjarmasin
"Nah, kalau begitu mau jawab apa kita. Dan, kalau dilogika sih benar juga," ucap Sumarno.
Sementara hingga berita kembali dilansir, belum ada upaya kongkret pemerintah daerah mencarikan solusi. Masyarakat bisa mengoptimalkan KM Sabuk Nusantara, transportasi ke Pulau Sembilan tanpa harus merogoh kocek ratusan ribu. (banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)