Dalam BTalk, Musfata Pelatih Karate di Kalsel Ini Sebut Karateka Sangat Menghindari Perkelahian

Terbaru, ada juga salah satu muridnya yang beritanya sempat viral,  yakni Fauzan Noor, putra asli Kalimantan Selatan. Dia berhasil juara di ajang Kejuaran Karate Tradisional tingkat dunia di Praha, Republik Ceko, Desember 2017 silam.

Fauzan sempat tertatih untuk ikut berlaga di Praha. Kondisi keuangan yang tak memadai, membuat dia pesimis. Namun, ada dua orang penting yang bersedia menanggung biaya keberangkatan Fauzan dan pelatihnya, Mustafa, ke Ceko.

"Kedua orang penting di FKTI ini menyiapkan dana keberangkatan. Di Ceko, kekhawatiran belum selesai. Setelah lawan Fauzan memiliki tubuh besar bak raksasa, untungnya doa kami dan warga Banua terkabul. Fauzan bisa juara," kenang Amang Emoz.

Tidak hanya Fauzan,  dua karateka tradisional Kalsel, yakni Muhammad Isra Muhyiddin dan Rizkya Destiawati Putri Asrori, uga mengharumkan nama Kalsel di tingkat internasional. 

Kedua karateka tradisional Kalsel itu berhasil meraih juara dalam gelaran bertajuk Internasional Tradisional Karate Federation (ITKF) di Curitiba, Brasil, beberapa waktu lalu.

"Beda nasib dengan Fauzan yang kini resmi jadi anggota TNI di Bandung. Kalau Isra dan Destia, belum mendapat perhatian. Untuk itu, saya berharap ada perhatian dari pemerintah provinsi maupun Kota Banjarmasin," harap Amang Emoz.

Kini Amang Emoz tetap aktif melatih karateka tradisional muda. Melatih di beberapa tempat, di antaranya Mandau Borneo, SMPN 27, SMPN 7, SMPN 14, Sungai Andai dan pelatih kepala di SMK Bina Banua, SMA 4, SMAN 13 Banjarmasin.

"Untuk tempat, masih sederhana Latihan, pinjam halaman rumah orang bisa juga, pinjam halaman gedung. Yang penting, semangat berlatihnya" pungkas dia.

Ingin tahu seluk beluk karate tradisional, maka bisa lihat video di bawah ini:

(Banjarmasin post.co.id/Khairil Rahim)