Sport
Tim Atletik NPC Kalsel Latihan Rutin di Lapangan JPOK ULM Banjarbaru
Latihan tim atletik NPC Kalsel di lapangan JPOK FKIP ULM Banjabaru, Kalsel, persiapan berlaga di Peparnas Papua 2021
Penulis: Siti Bulkis | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Para pelari dari National Paralympic Committee (NPC) Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ) melakukan latihan persiapan untuk mengikuti Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua pada 2021 mendatang.
Pelatih atletik NPC Kalsel, Murjani, mengatakan kepada Banjarmasinpost.co.id, Sabtu (22/8/2020), atlet yang mengikuti latihan hari ini ada tujuh orang. Seorang lagi ikut Pelatnas dan tinggal di Jawa. Sehingga, total ada 8 atlet.
Lokasi latihan, di lapangan JPOK FKIP ULM, Kelurahan Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Kalsel.
Kedelapan pelari Kalsel tersebut, Muhammad Taufik T45, Fitakul Huda CP38, Said Muhammad Yudha T60, Muhammad Ikhsan T20, Desy Apriani T60, Dira Silamuna T20, Amilia Nilam Tiara T13 dan Tyo T47.
• Segini, Target Perolehan Medali Tim Renang NPC Kalsel di Peparnas
• Bikin Lapangan Tembak Sederhana, NPC Kalsel Ingin Kirim Atlet ke Peparnas Papua
• VIDEO Demi Target Medali Emas, Atletik Peparnas Desy Apriani Latihan di Depan Kos
• Paralimpian Angkat Besi dari Kalse Ini Minta Peparnas Papua Ditunda
Mereka itu, menurut Murjani, sejak adanya bencana nonalam yaitu wabah virus corona atau Covid-19, melakukan latihan secara mandiri. Sedangkan program latihannya, diberikan pelatih.
"Hari ini adalah sebagai kontrol latihan atlet secara mandiri yang dilakukan setiap dua minggu sekali untuk melihat perkembangannya," imbuh Murjani
Setiap dua minggu dilihat kelemahan, kekuatannya dan setiap latihan selalu dicatat agar diketahui pula yang mana yang harus diperbaiki serta ditingkatkan.
Ditambahkan pelatih atletik NPC Kalsel, H Basri, sebelum adanya pandemi Covid-19 sudah maksimal latihan. Namun sejak sempat terkendala karena Covid-19 tersebut, sehingga latihan pun kembali ke awal lagi.
"Atletik ini, kalau tidak tiap hari latihan, maka akan turun. Misal, dua atau tiga hari tidak latihan, biasanya bisa mencapai tiga menit, esoknya bisa empat menit," ulasnya.
Diakui Basri, penurun para atlet ini tidak drastis, tapi hanya sedikit saja. Namun demikian, latihan tetap dilakukan. Terutama, melakukan perbaikan yang kurang.
(Banjarmasinpost.co.id/Siti Bulkis)
--
