Berita Tapin
Ketika Anggota Satgas Karhutla Kabupaten Tapin Nyaris Terkurung Api di Hiyung
Bencana karhutla melanda Desa Hiyung, Kabupaten Tapin, Kalsel, dan perubahan angin membuat api hampir mengurung tim satgas BPBD.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Pemerintah Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ), sudah menetapkan siaga darurat bencana kabut asap dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), melalui SK Bupati Tapin yang berlaku sejak 10 Juni hingga 6 Desember 2020.
Tindak lanjut dari SK Bupati Tapin itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin mendirikan Pos Siaga Darurat Karhutla. Lokasinya, di tanah lapang dekat Kantor BPBD Kabupaten Tapin.
Setiap hari pos dijaga bergiliran tiga tim. Satu tim terdiri dari tiga personel, yakni 1 orang piket Pusdalops BPBD Kabupaten Tapin dan dua orang piket Satgas Karhutla.
Piket Pusdalops BPBD Kabupaten Tapin memantau informasi dari radio, media sosial dan memantau informasi dari internal BPBD. Khususnya, menyangkut terjadinya karhutla.
Sedangkan dua orang piket Satgas Karhutla disiagakan untuk melakukan pengecekan di lapangan jika menerima informasi dari masyarakat.
• Heran Tak Difungsikan, Pengunjung RTH Rantau Baru Tapin Pertanyakan Fasilitas Toilet Selalu Terkunci
• Harga Gas Elpiji 3 Kg di Kabupaten Tapin Bervariasi, Paling Mahal Segini
• Lubang Tambang Batu Bara Terbakar di Kabupaten Tapin
• Kemarau Tiba, Saberan Was-Was Tanaman Sengon Miliknya di Miawa Tapin Terbakar
• Diduga Simpan Harta Peninggalan Kerajaan, Desa Pabauangan Pantai Tapin Ramai Didatangi Pemburu Emas
Sementara itu, penuturan seorang anggota pos, Akhmad Saidillah, sejak 2018 telah bergabung di BPBD Kabupaten Tapin sebagai tenaga kontrak.
Banyak pengalaman suka dan duka dalam melakukan penanganan karhutla, ungkap alumnus Politeknik Banjarmasin, Kalsel, ini.
Seingatnya, pada 2018 lalu itu bencana karhutla melanda wilayah Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah. Api hampir mengurung timnya.
"Kami hampir terjebak kobaran api karena arah angin berubah. Kami mundur untuk menunggu angin stabil, kemudian melakukan penyiraman kembali," katanya.
Sukanya menjadi Satgas Karhutla, pemuda akrab disapa Dillah ini, tidak lain apabila berhasil menaklukkan kobaran api yang menyebabkan bencana kabut asap.
"Kami melakukan pemadaman karhutla bersama-sama di tengah hutan dan kadang menunggu di lahan agar api tak menjalar mendekati pertanian atau permukiman warga," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tapin, H Said Abdul Nasir, mengaku, pihaknya sudah membentuk Relawan Destana atau Desa Tangguh Bencana Karhutla di Desa Hiyung.
"Saya berharap relawan di Desa Hiyung menjadi pioner dan percontohan desa lainnya dalam upaya mencegah karhutla. Ini akan kami kembangkan ke desa lainnya yang rawan bencana karhutla, longsor, angin puting beliung dan banjir," katanya.
(Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid)
