Berita Banjarmasin
VIDEO Lingkar Dalam di Banjarmasin Tembus, Truk Tak Lagi Masuk Kota
PUPR Kalsel pada tahun 2021, jika tidak ada pemotongan anggaran, melanjutkan pembangunan jalan Lingkar Dalam Banjarmasin yang tersisa 1 kilometer lagi
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ) menggelar proyek peningkatan jalan di kawasan simpang 4 Jalan Gatot Subroto dengan Lingkar Dalam Selatan di Kota Banjarmasin.
Jalan ini, nantinya sebagai jalan alternatif dari dalam Kota Banjarmasin menuju pinggiran kota (Lingkar Selatan). Tujuannya, mengurangi kemacetan dan memperlancar arus perekonomian.
Salah satu fungsi lainnya adalah jalur alternatif truk angkutan barang. Sehingga, truk-truk dengan tonase besar, tidak lagi masuk Kota Banjarmasin.
Karena untuk kendaraan angkutan barang dengan tonase besar, maka konstruksi jalan ini pun spesial. Sebagian ruasnya berkonstruksi beton dan sebagian lainnya dengan aspal hotmix. Kini, pengerjaan menyisakan 1 kilometer lagi.
Kepala Dinas PUPR Kalsel, Roy Rizali Anwar, melalui Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kalsel, Yasin Toyib, Kamis (27/8/2020), menjelaskan guna menembuskan akses ini diperlukan pengerjaan jalan sekitar 6 kilometer.
• Peserta Didik Berkurang, Kepsek SMA PGRI 6 Banjarmasin Berharap Adanya Regulasi
• VIDEO Banjarmasin Siaga Karhutla, Pantau Daerah Perbatasan
• Sopir Diduga Mabuk, Mobil Tabrak Kafe di Simpang Patung Kelabau Banjarmasin
• Polisi Temukan 15 Paket Narkoba di rumahnya, Pria Banjarmasin Ini Mengaku Sabu Miliknya
• VIDEO Guru Kalsel Curhat ke PDI Perjuangan
"Tahun ini 1 kilometer. Sebelumnya, sepanjang 4 kilometer. Sehingga, sudah dikerjakan 5 kilometer. Mudah-mudahan tahun depan, di 2021, tidak ada pemotongan anggaran sehingga digarap 1 kilometer lagi. JIka sudah, tersambunglah sampai ke jalan Gubernur Soebardjo, Lingkar Selatan, ke arah Pelabuhan Trisakti," urainya.
Dia berharap, hadirnya jalan ini bisa menjadi pemecah arus lalu lintas di Kota Banjarmasin, sebagai salah satu akses alternatif menuju ke arah Trisakti.
"Jadi, truk atau muatan besar jika ke trisakti orang bisa tidak lagi masuk ke jantung kota," kata dia.
Diakuinya, akses ini sudah diusulkan oleh PUPR Kalsel ke Balai Jalan. Namun tidak bisa, karena secara aturan geometrik, tak masuk ke kelas Balai Jalan Nasional.
Dalam satu kilometer ini, diperkirakan memerlukan Rp 15 miliar lagi. "Sehingga kalau total secara bertahap dari tahun ke tahun, sepanjang 6 kilometer itu diperlukan Rp 90 miliar untuk menembuskan akses tersebut," sebut Yasin Toyib.
Dikeatahui, total panjang jalan ini adalah 6,4 kilometer yang menjadi wewenang Pemprov Kalsel.
Peningkatan jalan dikerjakan secara bertahap setiap tahunnya. Tahun 2019 dilakukan peningkatan 500 meter, sehingga mencapai panjang 5 kilometer. Masih tersisa sekitar 1 kilometer lagi.
Agar cepat fungsional, Pemprov Kalsel melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tahun 2020, mengerjakannya dengan biaya Rp 14,6 miliar dari APBD Kalsel.
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)

 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											