Tahun Baru Islam 1442 H
Begini Rahasia Lezatnya Bubur Asyura Bikinan Warga Sungaibaru, Ada 41 Macam Rempah dan Sayur
Membuat bubur asyura menjadi tradisi tiga generasi bagi warga di Kelurahan Sungaibaru Banjarmasin menyambut 10 Muharram 1442 H
Penulis: Jumadi | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Setiap tahun warga di RT 1, 2 dan RT 3, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin tak pernah absen membuat bubur Asyura menyambut 10 Muharam.
Demikian pula, pada peringatan 10 Muharam 1442 ini. Mereka juga kembali membuat bubur asyura yang telah menjadi tradisi di lingkungan RT setempat.
Setiap kali membuat bubur Asyura, jumlahnya tak tanggung-tanggung, yakni sebanyak 2 blek beras. Sedangkan lauk atau ikannya ada dua macam, yaitu daging dan ayam.
Bubur olahan mereka dicampur dengan 41 macam rempah serta sayur-sayuran, maka selain bergizi, juga rasanya bertambah lezat.
• Resep dan Cara Membuat Bubur Asyura Khas Banjarmasin, Makanan Spesial di Tanggal 10 Bulan Muharram
• Rayakan 10 Muharam 1441 H, MAN 3 Banjarmasin Gelar Lomba Masak Bubur Asyura
Seperti yang terpantau pada Sabtu (29/8/2020) siang, belasan ibu-ibu ada yang mengupas bawang, memotong sayur maupun memotong daging dan ayam.
Gusti Elok, salah satu yang ikut mengolah bubur Asyura mengatakan, di bawah tahun 1970, dulunya Sungai Baru disebut sebagai Kampung Sirap.
Mengapa disebut Kampung Sirap sebab tempat itu dulunya digunakan sebagai tempat pengolahan sirap (atap rumah, khas Banjar) dengan bahan dasar ulin.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, nama kampung sirap berubah menjadi Kampung Ketupat hingga sekarang. Karena ada pengusuran di tepian Sungai Martapura, maka sebagian penduduk asli Sungai Baru pindah. Tetapi masih banyak yang tinggal di sekitar Sungai Baru.
Dikatakannya, pengolahan bubur Asyura dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram adalah rutin dilakukan di Sungai Baru. Dan sekarang ini mereka yang mengolah bubur Asyura adalah generasi ketiga.
"Walau kami sebagian tak tinggal lagi di sini, tetapi membuat bubur Asyura tetap dilakukan di Sungai Baru. Kami melaksanakan tradisi generasi sebelumnya,"terang Gusti Elok.
Nantinya setelah masak, maka bubur-bubur ini akan dibagikan ke warga sekitar. Tetapi ada juga yang datang dengan membawa rantang plastik.
Sementara itu warga kawasan Perumnas Bumi Lingkar Basirih, tepatnya Jalan Garuda RT11, Kelurahan Basirih Selatan Banjar Selatan Banjarmasin juga membuat bubur Asyura.
Tempat ini juga rutin membuat bubur yang sama pada setiap tanggal 10 Muharam. Sebanyak 12 liter beras mereka buat dan dilakukan bersama-sama.
Tahun ini masyarakat yang membuat bubur Asyura mengalami penurunan, dibanding dengan tahun sebelumnya. Penyebabnya karena masih dalam kondisi pandemi, dan warga masih ada yang takut berkumpul-kumpul dengan yang lain.