Selebrita

Jerinx SID Ungkap Rindu Pijat Kaki Nora Alexandra, Drummer Superman Is Dead Tulis Surat Lagi

Ada satu kerinduan yang diungkapkan oleh Jerinx SID, melalui surat kepada Nora Alexandra. Begini bunyi isi surat selengkapnya.

Editor: Nia Kurniawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Drummer Grup Band Superman Is Dead I Gede Ari Astina alias Jerinx (mengenakan rompi oranye) didampingi istrinya Nora Alexandra (kiri) bersiap menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di ruang Ditreskrimsus Polda Bali, Denpasar, Selasa (18/8/2020). Jerinx ditahan dan dijadikan tersangka kasus dugaan ujaran kebencian, atas laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali terkait postingan Jerinx di akun media sosialnya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Terungkap ada perasaan rindu disampaikan Jerinx SID melalui surat ditujukan untuk istrinya, Nora Alexandra.

Ya, tersangka ujaran kebencian, I Gede Ari Astina atau Jerinx SID kembali menulis surat dari dalam penjara.

Surat ditulis Jerinx pada hari ini, Selasa (1/9/2020).

Kemudian, Nora mengunggah surat tersebut di akun instagramnya, @ncdpapl.

Peristiwa Betrand Peto Kala Bersama Ajudan Ruben Onsu Diungkap, Suami Sarwendah Tak Mau Onyo Dendam

Respons Irwansyah Soal Perlakuan Nagita Slavina, Ini Cerita Dibalik Program Hamil Zaskia Sungkar

Wajah Sandra Dewi 7 Tahun Lalu Curi Perhatian, Istri Harvey Moeis Dipuji Mirip Song Hye Kyo

Pada surat yang kedua ini, Jerinx meminta istrinya agar kuat.

Disinggung soal siapa kawan dan siapa lawan setelah dirinya tersandung kasus hukum.

Namun tanpa menyebut nama, Jerinx juga menyinggung soal para pembenci.

Berikut isi lengkap surat Jerinx sebagaimana dikutip dari postingan Nora:

"Rutan Polda Bali 01/09/2020

Teruntuk Istriku sayang Nora Candra Dewi.
Hampir dua pekan papa merindukan mama tanpa disaksikan bulan dan bintang, hanya atap beton dan terali besi. Setiap hari papa berdoa agar mama selalu dilindungi dan dikaruniai kesehatan serta ketenangan oleh semesta.

Mama harus kuat. Badai ini tak akan lama. Cintailah diri mama sebijaksana mungki karena luka mama adalah luka papa juga. Kasus papa ini sudah membuka tabir akan siapa kawan dan lawan kita sebenarnya. Papa berjanji akan menyelesaikan semua persoalan yang menyiksa mama. Untuk saat ini papa mohon putuskan dulu semua kontak dengan pihak yg mempersulit keadaan yang sudah keruh ini.

Mama jangan takut lagi, masyarakat sudah pintar, terlebih dari pihak keluarga terutama orang tua mama dan papa mendukung penuh apa yang papa lakukan. Mereka tidak malu namun sebaliknya mereka bangga anaknya berani berkorban demi menyuarakan jeritan hati rakyat kecil secara mandiri tanpa agenda politik ataupun agenda bisnis. Mereka kenal papa luar dalam seumur hidup papa dan paham betul akan sifat papa yg kadang lebih mementingkan publik ketimbang kenyamanan pribadi.

Mereka juga tahu betapa tulusnya mama mencintai papa tanpa pamrih dan sudah berkorban begitu banyak demi papa. Kita adalah sepasang api yg hanya bisa mati saat langit menyentuh bumi.

Jadi jangan hiraukan semua omong kosong tanpa bukti yg menyudutkan mama saat papa ditahan. Posisi kawan dan lawan akan papa perjelas seusia papa bebas. Tak ada lagi kompromi bagi para pembenci yang tak bisa diajak diskusi. Papa berjanji itu akan terjadi.

Sungguh tak sabar rasanya untuk kembali pulang dan menumpahkan semua keindahan dan ketulusan yg meledak-ledak dalam jiwa papa. Papa rindu akan kewajiban papa memijiti kaki mama hingga mama tertidur pulas sembari tersenyum. Setiap malam, papa tak bisa menunggu untuk terbangun esok harinya hanya untuk melakukan hal yg sama lagi, lagi dan lagi untuk selamanya. Percayalah di akhir kisah kita hanya akan ada papa dan mama. Lingkar cinta semesta bersama kita.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved