Wabah Virus Corona

Angka Kematian Nakes RI Akibat Corona Terbesar di Dunia, Ini Datanya Menurut Amnesty International

Korban virus corona tak hanya masyarakat umum, sejumlah tenaga kesehatan (nakes) juga turut menjadi korban dari Covid-19.

Editor: Didik Triomarsidi
Freepik
Ilustrasi virus corona 12. 

"Ratusan nakes yang gugur menunjukkan bahwa Covid-19 itu bukan konspirasi kami para dokter, bukan konspirasi kami para tenaga kesehatan."

"Tetapi itu adalah fakta yang memang harus kita hadapi bersama," kata Eva, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Eva mengungkapkan, para dokter selalu merasa teriris hatinya setiap kali mendengar kabar ada rekan sejawatnya yang gugur akibat Covid-19.

Kendati demikian, para dokter tidak boleh gentar melawan Covid-19, meski ancaman Covid-19 sangat nyata.

Agus Pramonodan bidan Istiningtyas, dua tenaga medis di Sidoarjo yang meninggal karena covid-19.
Agus Pramonodan bidan Istiningtyas, dua tenaga medis di Sidoarjo yang meninggal karena covid-19. (ISTIMEWA)

Sebab, para dokter telah terikat pada sumpah dan etika profesi dokter.

"Kami tetap pada sumpah dan janji kami melayani pasien sampai titik darah penghabisan."

"Sampai wabah Covid- ini berakhir, sampai ini selesai," terang Eva.

Eva meminta agar masyarakat untuk mempercayai dan mendukung kerja-kerja para tenaga kesehatan untuk menolong sesama.

"Mohon dukung kami, jangan kami dimusuhi di lapangan, jangan kami dianggap mencari keuntungan di tengah wabah."

"Mohon kepada rakyat Indonesia, tolong patuhi protokol kesehatan," tegas Eva.

Luncurkan pusara digital

Sebelumnya, Relawan Lapor Covid-19 meluncurkan pusara digital untuk mengenang para tenaga kesehatan yang telah gugur akibat Covid-19.

Insiator Lapor Covid-19 Ahmad Arif mengatakan, pusara digital dapat diakses melalu laman nakes.laporcovi19.org.

"Pusara digital ini kami harapkan menjadi semacam museum pengetahuan tempat kita mengingat dan berefleksi tentang mereka yang gugur dalam pandemi," ungkap Arif dilansir Kompas.com.

Arif menjelaskan, kerabat serta keluarga para tenaga kesehatan yang gugur bisa menuliskan testimoni mereka melalui pusara digital tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved