Berita Kalteng
Wendi Aulia, Remaja Penderita Hidrosefalus Asal Anjir Serapat Kapuas Kalteng, Perlukan Bantuan
Wendi Aulia (14), hanya terbaring di rumahnya, Jalan Trans Kalimantan KM 7,5 Desa Anjir Serapat Baru, Rt 001, Kecamatan Kapuas Timur
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, KUALAKAPUAS - Wendi Aulia (14), hanya terbaring di rumahnya, Jalan Trans Kalimantan KM 7,5 Desa Anjir Serapat Baru, Rt 001, Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.
Ia menderita hidrosefalus sejak dilahirkan pada 28 Desember 2005 lalu.
Sempat melalui operasi pada usia satu tahun, yaitu pemasangan selang VP shunt, selang yang dipasang dari ventrikel otak ke rongga perut.
Dengan tujuan mengalirkan cairan otak keluar agar tekanan rongga kepala berkurang, sehingga tidak menimbulkan pembesaran.
• Bisnis dan Industri Ini Bisa Klaim Listrik Gratis PLN, Cukup Login www.pln.co.id atau WA 08122123123
• Penyebab Sule Belum Menikah Terungkap, Ayah Rizky Febian Urai Rasa Khawatir Soal Calon Istri
• CARA Sakti Mendaftar Kartu PraKerja Gelombang 7 di www.prakerja.go.id, Ingat Kuota Terbatas!
Usai operasi pertama, Wendi bertahan dengan pertumbuhan yang baik, namun kondisi fisiknya lemah tidak dapat beraktivitas seperti pada normalnya.
Menurut dokter yang menangani saat operasi pertama, ia dijadwalkan kembali menjalani operasi pada usia 12 tahun.
Sayangnya hingga kini, di usianya yang ke 14 tahun, ia belum mendapatkan kesempatan itu.
Ibunya, Fatmawati (32) tidak memiliki cukup dana untuk melakukan pengobatan.
Ia terhimpit ekonomi yang serba pas-pasan.
Sedangkan ayahnya, Cinghan, meninggalkan begitu saja sejak mengetahui anaknya lahir tidak normal.
Fatmawati tidak memiliki pekerjaan yang layak.
Bahkan untuk memenuhi keperluan Wendi, ia rela meminta-minta.
Hal ini ia lakukan kepada warga di beberapa tempat keramaian bahkan hingga ke daerah luar daerah Kabupaten Kapuas.
"Memang benar, untuk memenuhi keperluan Wendi, kami sering meminta-minta di beberapa tempat. Seperti kawasan Kapuas, Simpang Empat Sungai Tabuk, Kintap dan pernah di Hulu Sungai," ungkap Fatmawati.
Adapun alasannya meminta-minta sampai luar daerah karena saat itu ia sedang mengunjungi kerabat yang ada di sana.
