Pilkada 2020
Tingkah Unik Balon Kepala Daerah yang Positif Covid-19 Pilkada 2020, dari Isolasi hingga Video Call
Akibat dinyatakan positif corona, para bakal calon kepala daerah itu tidak bisa mendaftar secara langsung lantaran harus menjalani isolasi mandiri.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pandemi Covid-19 atau Covid-19 sekarang ini, menuai cerita unik pada tahapan Pilkada 2020.
Sejumlah bakal calon kepala daerah terkonfirmasi positif corona. Beberapa di antara mereka diketahui terinfeksi setelah melakukan tes swab sebagai salah satu syarat mengikuti Pilkada.
Akibat dinyatakan positif corona, para bakal calon kepala daerah itu tidak bisa mendaftar secara langsung lantaran harus menjalani isolasi mandiri.
• VIDEO Pilkada Tanbu 2020 - Didukung 3 Partai, Syafrudin dan Alpiya Daftar ke KPU
• VIDEO Pilkada Banjarbaru 2020 - KPU Sebut Berkas Iskandar-Iwansyah Lengkap
• FAKTA Ketua DPRD Lebak Tewas di Kamar Hotel Wilayah Serpong Tangsel, Polisi Temukan Resep Dokter
Siapa sajakah mereka?
1. Bupati Rokan Hilir mendaftar lewat video call
Bupati Rokan Hilir Suyatno dinyatakan positif Covid-19.
Padahal, Suyatno akan kembali terjun dalam Pilkada 2020 sebagai bakal calon petahana.
Lantaran terinfeksi corona, Suyatno tak bisa mendaftarkan diri secara langsung.
Pada hari pertama dibukanya pendaftaran, Jumat (4/9/2020), Suyatno mendaftarkan diri ke KPU melalui video call.
Sebab, ia tengah menjalani isolasi mandiri.
"Ya, ada satu bapaslon (yang positif Covid-19) di Rohil atas nama Suyatno," kata Komisioner KPU Riau Nugroho Noto Susanto.
Proses pendaftaran Suyatno, kata dia, tak membutuhkan waktu lama.
"Dan hasil video call benar bapaslon agas nama Suyatno menyatakan maju sebagai calon bupati Rohil," kata Nugroho.
2. Pulang pergi Jakarta-Lampung, Antoni Imam terinfeksi Covid-19
Antoni Imam, bakal calon wakil bupati (bacawabup) Lampung Selatan terjangkit Covid-19.
Antoni adalah pasangan calon kepala daerah yang diusung oleh Partai Golkar, PKS serta Partai Demokrat di Pilkada 2020 Lampung Selatan.
Antoni tidak mengetahui dari mana ia tertular.
Namun, sepekan terakhir, Antoni yang berpasangan dengan Tony Eka Chandra itu melakukan perjalanan Lampung-Jakarta beberapa kali untuk mengurus syarat mengajukan calon wakil bupati di Pilkada Lampung Selatan.
Ia mengumumkan diri terinfeksi corona Jumat (4/9/2020) malam.
Antoni menjelaskan, usai melakukan tes PCR sebagai syarat pendaftaran Pilkada, dirinya malah dinyatakan positif Covid-19.
"Dari hasil tes PCR itu saya dinyatakan positif (Covid-19). Tapi Alhamdulillah kondisi fisik saya baik-baik saja," tutur dia.
Jika ada bakal calon kepala daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19 maka mereka tidak perlu hadir secara langsung untuk mendaftar.
"Cukup diwakili oleh paslon yang sehat atau partai politik pengusung dengan menyatakan surat keterangan rumah sakit," kata Ketua KPU Lampung Erwan Bustami.
3. Bakal calon bupati Solok Selatan positif Covid-19
Sabtu (5/9/2020), bakal calon bupati Solok Selatan, Sumatera Barat Khairunas tak hadir dalam pendaftaran Pilkada di KPU.
Penyebabnya, Khairunas yang diusung oleh Partai Golkar, Demokrat dan PPP tersebut dinyatakan positif Covid-19.
"Betul Pak Khairunas tidak hadir karena positif Covid-19," kata Ketua KPU Solok Selatan Nila Puspita.
Maski tak hadir, KPU telah melakukan pengecekan melalui video call. Sedangkan berkas Khairunas dan pasangannya Yulian Efi telah dinyatakan lengkap.
"Persyaratannya sudah lengkap. Kemudian akan kita verifikasi keabsahannya," tutur dia.
4. Bakal calon wakil bupati Klaten mendaftar secara virtual
Bakal calon wakil bupati Klaten, Muhammad Fajri terpaksa harus mengikuti proses pendaftaran Pilkada secara virtual, Sabtu (5/9/2020) siang.
Pendaftaran tersebut hanya dihadiri bakal calon bupati Klaten, One Krisnata.
Penyebabnya, Muhammad Fajri dinyatakan positif Covid-19.
Meski demikian, Fajri tetap mengikuti tahapan proses pendaftaran secara virtual dan ditampilkan di aula kantor KPU Klaten.
"Hari ini Pak Fajri tidak bisa ikut hadir langsung mendaftar di sini, tapi beliau tetap mengikuti secara virtual," kata ketua Partai Gerindra Klaten Mujaeroni.
Fajri sendiri menyatakan ia melakukan tes pada 1 September 2020 di salah satu rumah sakit di Solo.
"Hari Kamis, 3 September sore pihak rumah sakit menghubungi bahwa hasil tes swab sudah bisa diambil dan hasilnya positif," kata Fajri.
Ia mengaku meski dalam kondisi terinfeksi Covid-19, Fajri merasa tubuhnya sehat dan tak bergejala.
"Hingga sampai sekarang Alhamdulillah sehat bugar tanpa kurang suatu apa," kata dia.
5. Positif Covid-19 bakal calon petahana di Kutai Timur saksikan pendaftaran via virtual
Maju kembali dalam Pilkada 2020, Plt Bupati Kabupaten Kutai Timur Kasmidi Bulang harus mengikuti tes swab sebagai persyaratan.
Ternyata, ketika hasil tes keluar, Kasmidi dinyatakan positif Covid-19.
"Tes menggunakan TCM itu sama hasilnya dengan tes PCR. Begitu keluar hasil positif kami sampaikan ke beliau (Kasmidi) untuk isolasi mandiri,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr Bahrani Hasanal.
Menyusul hasil tes tersebut, Kasmidi pun tak hadir pada pendaftaran langsung di KPU, Sabtu (5/9/2020). Ia hanya menyaksikan pendaftaran melalui video streaming.
Namun pasangan Kasmidi yakni Ardiansyah Sulaiman yang mencalonkan diri sebagai bupati menghadiri pendaftaran.
Kasmidi, kata Bahrani, dalam kondisi sehat dan tak mengalami gejala. Kini, ia harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
"Sambil kita tes lagi untuk lihat perkembangannya," kata dia
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sederet Cerita Bakal Calon Kepala Daerah yang Terinfeksi Covid-19 di Pilkada 2020", Klik untuk baca:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/plt-bupati-kutai-timur-kasmidi-bulang-mengikuti-pendaftaran-di-kpu-kutai-timur-lewat-virtual.jpg)