Wisata Virtual Kalsel
Wisata Alam Riam Sumaragi di Desa Hamak Timur, Telaga Langsat Kabupaten HSS, Nikmati Air Terjun Mini
pesona Keindahan Wisata Alam Riam Sumaragi di Desa Hamak Timur, Telaga Langsat Kabupaten HSS, tak kalah dari Loksado
Penulis: Hanani | Editor: Royan Naimi
Editor: Royan Naimi
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Riam Sumaragi, objek wisata ini mungkin masih asing bagi warga Kalsel. Bahkan, mungkin pula masih asing bagi sebagian warga Kabupaten Hulu Selatan sendiri.
Soalnya tak seterkenal tepat-tempat wisata yang ada di Kecamatan Loksado. Padahal wisata alam Riam Sumaragi ini tak kalah indah dan menarik dikunjungi.
Riam Sumaragi letaknya di Desa Hamak Timur, Kecamatan Telaga Langsat, atau sekitar 18,5 kilometer dari Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Perjalanan bisa dimulai melewati Kecamatan Padang Batung, hingga menemukan simpangan ke kiri menuju Kecamatan Telaga Langsat.
• Gua Limbuhang Haliau di Kabupaten HST, Pesona Air Warna Biru, Gua dan Spot Swafoto yang Aduhai
• Pesona Tersembunyi Pulau Burung di Tanah Bumbu, dari Laut Hingga Kain Sasirangan
Kondisi jalan menuju kecamatan itu tak selebar jalan kabupaten. Didominasi pepohonan di kiri dan kanan jalan.
Selanjutnya, bertemu persimpangan dan kita ambil arah kanan, hingga menemukan papan plang nama, yang sudah lusuh.
Jalan menuju lokasi relatif mudah. Bisa menggunakan kendaraan bermotor roda dua, maupun roda empat atau mobil.
Jika naik mobil,bisa parkir di lokasi yang disediakan. Sedangkan pengendara roda dua, bisa tetap mengendarai sampai ke lokasi riam.
Jalan menuju lokasi tak begitu mulus. Karena berupa jalan aspal terkelupas dan melewati rumah-rumah penduduk.
Sedangkan dari tempat parkir mobil, pengujung berjalan kaki sekitar 300 meter, mendaki jalan setapak. Namun, tak terlalu ekstrem meski di sebelah kiri jalan merupakan sungai berarus.
Wisata alam ini menyajikan pemandangan alam yang masih natural. Sungainya yang jernih memiliki riam atau jeram cukup tinggi dan deras. Bisa jadi destinasi wisata alternatif.
Jika berkunjung ke sana, anda bisa menyegarkan badan dengan mandi di bawah riam dengan ketinggian sekitar satu sampai dua meter tersebut.

Menurut petugas jaga parkir warga setempat, Anto berkunjung saat musim hujan lebih asyik karena riamnya makin deras.
“Untuk sekarang, memasuki kemarau, riamnya kurang deras. Tapi tetap segar untuk dinikmati sambil mandi-mandi santai di bawah batu,”ungkapnya.
Sebenarnya, ada dua riam di objek wisata itu. Riam pertama berjarak sekitar 100 meter dari lokasi parkir. Arusnya cukup deras, karena ditopang batu cukup besar.
Riam pertama ini sering dijadikan anak-anak setempat bermain air. Sedangkan riam kedua, jaraknya sekitar 200 meter dari riam pertama, bentuknya cukup unik.
• Berwisata di Gunung Timah Sembari Belajar Sejarah Perjuangan Rakyat Kalimantan Selatan
• Bukit Balawanai di Kabupaten Balangan, Negeri di Atas Awan yang Tak Pernah Sepi Kala Malam Hari
Mirip air terjun mini, yang di salah satu sisi mengalirkan di sela dinding batu yang terletak di bawah induknya.
Mengunjungi objek wisata alam Riam ini, tak sekadar menikmati kesejukan udara dan air dengan riamnnya yang jernih.
Tapi juga mampu menghilangkan kesedihan . Apalagi, melihat tingkah polah anak-anak setempat yang mandi bermain air di atas riam yang berwarna putih laksana kapas tersebut.

Ya, pemandangan itu, bakal kita jumpai jika berkunjung sekitar pukul 09.00 hingga pukul 10.00 wita. Sejumlah anak-anak warga setempat mandi dengan riang, sambil mainan pelampung.
Uniknya, pelampung itu mereka buat sendiri, dari sarung yang dibawa masing-masing dari rumah. Caranya, mereka mengikatkan bagian ujung sarung, lalu dipegang di atas kepala.
Selanjutnya, bak penerjun payung, sarung mengembang sendiri saat terjun dari atas pohon, maupun dari batu ditingkatan riam.
Pelampung dari sarung motif warna warni itupun menjadi tontonan menarik wisatawan, yang gemas dengan kreatifitas anak desa tersebut.
• Menikmati Kota Banjarbaru dari Bukit Lentera, Ada Menara Pantau dan Pohon Ikonik
• Mengeksplorasi Bukit Langara di Desa Lumpangi Loksado, Jalur Terjal yang Menantang
“Lihat mereka main pelampung gini jadi terhibur. Ingat masa kecil tak sekreatif mereka,”kata seorang wisatawan dari Kandangan, Dea.
Syakif, salah satu anak usai bermain air kepada banjarmasinpost.co.id mengaku dia dan teman-temannya tiap hari main pelampung dari sarung di riam tersebut selama pandemic covid-19 yang membuat mereka tak belajar secara tatap muka.
“Waktu ke sekolah dulu, mainnya sore atau siang,” kata Syakif.

Sesuai plang pada papan nama di jalan masuk menuju wisata alam Sumaragi, lingkungan alam di sekitarnya merupakan bumi perkemahan Pramuka.
Berbagai kegiatan kepramukaan juga sering digelar di tempat tersebut. Jumadi (45) pengelola Riam Sumaragi menuturkan sejak beberapa tahun terakhir, Sumaragi tak lagi dijadikan bumi perkemahan.
Hal itu, setelah dibangun temat perkemahan baru, yaitu di kawasan Gunung Kantauan, Tanuhi, Desa Hulu Banyu.
Sebelumnya,lokasi perkemahan di kawasan Sumaragi dilengkapi bebebrapa gazebo yang ada di sebenarng sungai. Disebutkan, tempat ini sudah ramai dikunjungi sejak sebelum zaman kemerdekaan.
• Asyiknya Susur Sungai di Desa Teratau Tabalong Gunakan Ban, Bikin Adrenalin Terpacu Kencang
• Wisata Gunung Kayangan di Kabupaten Tanahlaut, Hollywood Ala Kalimantan Selatan
Namun, fasilitas baru dibangun sejak adanya bumi perkemahan. Seperti tangga menuju riam. Air sungai disekitar riam itu juga digunakan sebagai air untuk konsumsi penduduk setempat yang dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah.
Untuk berkunjung ke wisata alam itu, tak memerlukan biaya banyak. Cukup membayar parkir seikhlasnya kepada para pemuda setempat yang menjagakan mobil maupun sepeda motor.
“Kami tekankan kepada warga di sini agar bersikap baik dan ramah kepada pengunjung. Sepanjang pengujungnya juga sopan dan santun,”kata Jumadi.
Diapun mengimbau pengujung tak membuang sampah di sekitar sungai maupun riam, serta tak buang air besar di lokasi tersebut,” pungkas Jumadi.
• Sensasi Arus Deras di Sungai Kembang Kabupaten Banjar, Wisata Murah Hanya Rp 5.000
• Mengunjungi Air Terjun Tayak di Kecamatan Halong Balangan, Capek Terbanyar Oleh Keindahannya
(banjarmasinpost.co.id/hanani)