Wabah Corona di Kalsel
Update Covid-19 Kabupaten HST, Terkonfirmasi Positif Capai 443 Kasus, Besok Perdana Penerapan Perbup
Angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terus meningkat. Terbaru, angka terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 443 kasus
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Angka terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terus meningkat.
Teranyar angka terkonfirmasi mencapai 443 terkonfirmasi positif.
Meski demikian, angka dalam perawatan justru berkurang dari awalnya 97 orang menjadi 61 dalam perawatan.
Sehingga total warga Hulu Sungai Tengah yang sembuh mencapai 353 orang.
Sedangkan yang meninggal dunia mencapai 29 orang.
• Anggota Dewan HST Meninggal, Waket DPRD HST Sebut Nasrullah Reaktif Rapid Tes
• TERPAPAR Covid-19, Camat Kelapa Gading Meninggal, Begini Kronologinya, Anies Imbau Salat Ghaib
• REKOR Kasus Covid-19 di Indonesia, Tambahan 4.168 Kasus Dalam Sehari, Segini Totalnya
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Sakdillah mengatakan, angka terkonfirmasi positif ini berdasarkan hasil swab trancking terhadap orang yang kontak erat dengan penderita.
Ini dilakukan untuk mendeteksi siapa saja yang terinveksi.Jika ada lagi yang positif maka harus dilakukan trakcing.
Sementara itu, ia berharap masyarakat paruh terhadap protokol kesehatan. Apalagi, HST sudah memiliki Perbup 34 Tahun 2020.
Dalam aturan itu, ada sanski administrasi berupa denda dan sanski sosial.
Besarannya hanya Rp 50 per orang dan Rp 150 bagi pengelola tempat umum.
"Perbup ini akan diberlakukan pada 20 September. Artinya besok sudah perdana diberlakukan. Jika melanggar maka ada sanksi yang menunggu," bebernya.
Bupati Hulu Sungai Tengah, A Chairansyah, mengakui jika Hulu Sungai Tengah merupakan daerah tertinggi angka kematiannya setelah tiga daerah lain seperti Banjarmasin, Banjar, dan Banjarbaru.
Apalagi, jumlah tenaga kesehatan yang terbatas dan ruang isolasi yang terbatas.
Bahkan, ruang isolasi di RSHD sudah penuh sebanyak 16 bed.
Jika ada yang sakit satu-satunya cara yakni dirujuk ke RSUD Hasan Basri Kandangan.
Dijelaskan Chairansyah, untuk sosialisasi pihaknya bekerjasama dengan berbagai stakeholder termasuk kaum masjid dan ustadz keliling.
"Mereka juga ikut mensosialisasikan langsung aturan ini kepada masyarakat," ujarnya.
(banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)
