Pilkada Kalsel 2020
Pilkada HST 2020 : Fakih Berharap Ada PKPU Baru
Bakal Calon Bupati Hulu Sungai Tengah, Fakih Jarjani berharap ada perubahan PKPU
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah(HST) dipastikan akan digelar di tengah suasana pandemi Covid-19.
Bahkan, angka covid-19 di Kabupaten HST hingga saat terus meningkat.
Teranyar, tercatat ada 483 warga HST yang terpapar Covid-19.
Bahkan, 29 diantaranya dipastikan meninggal akibat covid-19.
Pilkada 2020 ini bersamaaan dengan masih terjadinya pandemi Covid-19. Dikhawatirkan, saat pilkada akan terjadi ledakan penderita Covid-19.
• Pilkada HST 2020 - Covid-19, Peserta Debat Publik Dibatasi 50 Orang
• Pilkada HST 2020 - Berbaju Adat, Berry dan Pahrijani Didukung 3 Parpol Daftar ke KPU
Kementerian Dalam Negeri meminta pasangan calon (paslon) kepala daerah untuk menaati protokol kesehatan demi mencegah klaster covid-19 di Pilkada 2020.
Diantaranya, protokol kesehatan yang harus ditaati menghindari terjadi segala kerumunan massa. Permintaan ini tentu saja bertolak belakang dari salah satu tahanan Pilkada, yakni kampanye.
Biasanya dalam kampanye paslon akan mengumpulkan massa. Entah sebagai bentuk pengenalan diri atau penyampaian visi misi ke masyarakat.
Bakal Calon Bupati Hulu Sungai Tengah, Fakih Jarjani mengaku, akan patuh terhadap aturan PKPU.
Apalagi, ia juga sudah sepakat mendeklarasikan akan mengupayakan pilkada yang sesuai dengan protokol kesehatan di KPU HST belum lama tadi.
Pembatasan kampanye diatur dalam PKPU 10 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan atau Walikota dan Wakil Walikota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Non Alam Covid-19.
Karena sulit berkampanye langsung dan tatap muka, ia memilih bersosialisasi dengan alat peraga kampanye serta menemui tokoh agama dan masyarakat.
Selain itu, di zaman serba internet ini, ia juga bersosialisasi dan berkampanye di media sosial.
Ia juga tak dapat menjamin tidak akan mengumpulkan massa saat kampanye.
