Berita HSS

Petani Semangka di Daha HSS Kalsel Merugi, Harga Anjlok Secara Bertahap, Faktor ini Penyebabnya

Rendahnya harga buah musiman yang ditanam petani saat kondisi lahan rawa kering itu, karena panen serempak.

Penulis: Hanani | Editor: Eka Dinayanti
Iwan untuk Banjarmasin Post
Aktivitas di anak sungai Desa Samuda, Kecamatan Daha Selatan yang kini ramai mengangkut buah semangka hasil panen para petani 

Sebagian pengumpul datang menggunakan truk fuso. Selanjutnya semangka yang dibeli langsung ke petani dikirim ke pulau Jawa melalui pelabuhan di Banjarmasin.

Mengenai anjloknya harga, menurut Yusuf, karena panen yang berbarengan.

Sementara, untuk mengatur masa tanam agar tak berbarengan cukup sulit, karena kondisi cuaca yang sulit ditebak.

“Sebenarnya ada saran dari pedagang pengumpul agar kami mengatur untuk menahan panen per empat hari agar pasokan buah tak berlimpah. Tapi cukup sulit mengatur orang banyak. Apalagi jumlah yang berkebun semangka mungkin tak lagi ratusan tapi mencapai 1.000 orang. Lagi pula, jika sudah masanya panen, buah harus dipetik,” kata Yusuf.

Selain petani di Desa Samuda, petani di Desa Habirau Tengah, Daha Selatan juga mengeluhkan anjloknya harga semangka, yang merupakan produk hasil pertanian unggulan masyarakat Daha.
Kades Habirau Tengah, Rudiannoer mengatakan, petani tak bisa menikmati hasil panen, karena harga dikisaran Rp 500 sampai Rp 600 saja.

“Hari ini naik sedikit Rp 1000 per kilogram,” kata Rudiannoer.

Sama seperti petani lainnya, petani di Desa Habirau Tengah pun tak bisa berbuat apa-apa.

(banjarmasinpost.co.id/hanani)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved