Berita Tanahlaut
Pencurian Sapi Masih Hantui Peternak Tala, Ada yang Cuma Tersisa Kepala
Tempat tinggalnya di Desa Sukaramah juga tak begitu jauh dengan Desa Batumulya. Sebelum terpilih sebagai wakil rakyat dirinya juga seorang petani
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Di balik predikat mentereng sebagai lumbung daging sapi di Kalimantan Selatan (Kalsel), ada hal yang hingga kini merisaukan kalangan peternak di Kabupaten Tanahlaut (Tala).
Pencurian sapi. Kejahatan inilah yang hingga sekarang masih menghantui para peternak di daerah agraris ini. Pasalnya, meski sejumlah pelaku pernah tertangkap dan mendapat ganjaran hukuman penjara, namun masih kejahatan serupa terjadi dan terjadi lagi.
Terkini sekitar sebulan lalu yang menimpa seorang warga Desa Batumulya, Kecamatan Panyipatan. Informasi diperoleh banjarmasinpost.co.id, pelaku menggasak hampir seluruh sapi milik warga tersebut.
"Itu sapi milik Pak Juwono. Enam ekor sapi induk yang dibawa kabur pencuri. Cuma sisa anakannya saja, kalau gak keliru dua ekor," sebut Sarjana, anggota Komisi II DPRD Tala, Minggu (27/9/2020).
Sarjana yang juga petani/peternak di Kecamatan Panyipatan turut prihatin dengan kejadian tersebut. Pasalnya bagi petani, sapi merupakan tabungan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga.
• Peternak Sapi Kabupaten Tanahlaut Diminta Perhatikan Nutrisi Sapi Indukan untuk Penggemukan
• Arutmin Hibahkan Tanah kepada Pemkab Tanahlaut
Tempat tinggalnya di Desa Sukaramah juga tak begitu jauh dengan Desa Batumulya. Sebelum terpilih sebagai wakil rakyat dirinya juga seorang petani sekaligus peternak sehingga dapat merasakan kepedihan mendalam ketika mengalami musibah seperti itu.
Dikatakannya, pelaku bergerak begitu cepat. "Penuturan beliau, saat itu tengah malam sekitar pukul 01.00 Wita baru saja memberi makan sapinya. Lalu istirahat tidur. Pas terjaga tak lama setelah itu, sapi-sapinya sudah raib," sebut Sarjana.
Sebelumnya di kecamatan lain yakni di Batuampar, tepatnya di Desa Damit dan Gunungmelati pencurian sapi juga lebij dulu terjadi. Sama-sama pada musim pandemi covid-19 saat ini.
"Itu ngeri lagi, pencuri langsung memyembelih di lokasi (kandang). Cuma tersisa kepalanya saja yang ditinggal," beber Sarjana.
Ia mengimbau para peternak meningkatkan kewaspadaan dengan kembali menggiatkan siskamling. Upaya lainnya yang juga penting dilakukan yakni mendirikan kandang bersama (kelompok).
"Pencurian yang selama ini terjadi kan ketika si pemilik lengah, tidur. Nah, kalau kandangnya dikelola bersama kan bisa dijaga sepanjang malam karena bisa gantian yang menjaga," cetus Sarjana.
Langkah lainnya yang juga penting, sebutnya, yakni memajang pagar kandamg yang lebih rapat. Setidaknya hal ini akan mempersulit gerak pelaku ketika hendak mengeluarkan sapi dari area kandang.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
