Selebrita
Sekilas Lagu Genjer Genjer yang Populer di Film Penghianatan G30S/PKI, Simak Penggalan Liriknya
Ada satu lagu berjudul Genjer Genjer yang lekat dengan Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI). Lagu ini pernah dibahas Ahmad Dhani dan Daniel Mananta
Penulis: Noor Masrida | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ada satu lagu berjudul Genjer Genjer yang lekat dengan Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI) 55 tahun silam.
Menariknya, Lagu ini juga pernah dibahas Ahmad Dhani dan Daniel Mananta.
Kala itu, Daniel melihat-lihat koleksi piringan hitam milik suami Mulan Jameela itu.
Momen itu terlihat dalam vlog di Video Legend dengan judul "BACK CHAT! "GENJER-GENJER" with Daniel Mananta (part 2)".
• Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2020, Sejarah G30S PKI, Pahlawan Revolusi Gugur di Lubang Buaya
• Foto Ariel NOAH Cs Jalani Swab Test Covid-19 Diposting Fans, Ayah Alleia Anata Banjir Ucapan Doa
Terkait lagu ini, bukan rahasia lagi jika lagu Genjer ini lekat dengan nuansa seram dan menggidikkan dalam sejarah Indonesia.
Dalam adegan film Pengkhianatan G 30/S PKI, terdapat sebuah adegan anggota Gerwani mengelilingi para jenderal yang ditawan.
Mereka kemudian menyileti wajah para jenderal diselingi nyanyian Genjer-genjer.
Melansir dari laman intisari.grid.id (tayang 25 September 2018) sampai saat ini film Pengkhianatan G 30/S PKI masih ramai diperdebatkan apakah adegan penyiksaan oleh Gerwani tersebut nyata atau tidak.
Ada yang menganggapnya sekadar propaganda Orde Baru, namun tidak sedikit pula yang mempercayainya.
Terlepas dari benar atau tidaknya adegan tersebut, fakta yang tak terbantah adalah lagu Genjer-genjer menjelma menjadi sebuah lagu yang menyeramkan pascagerakan G30S.
Genjer-genjer menjadi lagu yang identik dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Jadi, semasa Orde Baru dan bahkan hingga kini, orang yang menyanyikan lagu tersebut rentan dituduh berafiliasi dengan PKI.
Padahal lagu Genjer-genjer bukanlah lagu mars PKI dan juga bukan lagu yang diciptakan khusus untuk mereka.
Genjer-genjer sebenarnya adalah lagu populer berbahasa Osing (suku di Banyuwangi).
Diciptakan pada 1942 oleh Muhammad Arief, seorang seniman Osing sebagai gambaran kondisi warga Banyuwangi saat penjajahan Jepang.
