Selebrita

Sekilas Lagu Genjer Genjer yang Populer di Film Penghianatan G30S/PKI, Simak Penggalan Liriknya

Ada satu lagu berjudul Genjer Genjer yang lekat dengan Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI). Lagu ini pernah dibahas Ahmad Dhani dan Daniel Mananta

Penulis: Noor Masrida | Editor: Murhan
Museum Nasional
Penghianatan G30S/PKI 

Karena begitu populer, PKI lantas memanfaatkan lagu ini untuk berkampanye.

Saking seringnya lagu ini dinyanyikan PKI dan simpatisannya, tak ayal Genjer-genjer jadi lekat dengan partai komunis tersebut.

Setelah G30S pecah dan PKI dinyatakan sebagai partai terlarang, Genjer-genjer juga ikut dimasukkan sebagai lagu terlarang di Indonesia oleh Orde Baru.

Setelah pemberontakan PKI pecah pada 30 September 1965, Muhammad Arief sang pencipta lagu menghilang.

Seperti dilansir Kompas.com (30/9/2014), keluarga Arief hidup dalam penderitaan karena dicap PKI.

Sinar Syamsi , anak dari Muhammad Arief, mengisahkan, setelah rumah ayahnya di Jalan Kyai Shaleh Nomor 47, Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi, dihancurkan oleh massa pada 30 September 1965, Muhammad Arief pamit keluar rumah.

Belakangan diketahui, ayahnya ditangkap Corps Polisi Militer (CPM).

Syamsi bersama Suyekti, ibunya, kemudian membakar buku-buku bacaan yang berbau aliran kiri milik ayahnya.

Dia bersama ibunya juga sempat menjenguk Muhammad Arief di Markas CPM.

"Bapak ditahan tentara, dan itu terakhir saya bertemu dengan dia. Sempat dengar, katanya bapak dipindah ke Kalibaru, dan dengar lagi bapak sudah dipindah ke Malang," urainya.

Terakhir, ia mengetahui bahwa Muhammad Arief ditahan di Lowokwaru, Malang.

"Teman bapak yang cerita. Sampai saat ini saya tidak tahu bapak ada di mana. Dia tidak pernah kembali," kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Sementara itu, ibunya, Suyekti, yang asli Jawa Tengah, memilih untuk tinggal di Banyuwangi di rumah warisan keluarga.

"Kasihan ibu saya. Stigma sebagai keluarga PKI membuat ia tertekan. Ibu meninggal pada tahun 1997," ujarnya.

Sementara itu melansir dari laman kompas.com, Sejarawan yang juga akademisi Jurusan Sejarah, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Heri Priyatmoko, mengatakan sejak dulu sayur genjer telah menjadi makanan keseharian wong cilik.

“Wong cilik terbiasa mengolah bahan yang ada di sekitarnya, termasuk genjer atau paku rawan (Limnocharis flava).

Sayuran ini cukup akrab dalam ekologi persawahan,” kata Heri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/9/2019) Petani desa dahulu mengandalkan persawahan dan tumbuhan di lingkungan sekitar untuk santapan.

Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida/Editor: Murhan

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved