Berita Banjarbaru

VIDEO Satgas Karhutla BPBD Kalsel Dioptimalkan hingga Akhir November 2020

Pemerintah Provinsi menetapkan status siaga darurat Karhutla sejak 1 Juli - 30 November.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Eka Dinayanti

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi menetapkan status siaga darurat Karhutla sejak 1 Juli - 30 November.

Selama itu, Satuan Tugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Kalimantan Selatan mulai bergerak.

Bahkan di bulan Mei 2020 sudah beberapa sektor atau lini yang terkait karhutla di SKPD Pemprov Kalsel aktif melakukan antisipasi kemungkinan akan karhutla.

VIDEO Peringatan Hari Jadi ke-59 Pramuka di Marabahan Kalsel

VIDEO Tim Kejaksaan Tangkap Terpidana Kasus Korupsi di Pulau Kerayan Kotabaru

VIDEO : Rahasia Ikan Cupang Bisa Manjakan Mata, Banyak Jenis dan Segini Harganya

Nah, soal Satuan Tugas (Karhutla) ini masih akan dioptimalkan hingga akhir november 2020 ini dan itu pun masih bergantung pada situasional alam yang ada.

"Untuk karhutka ini masih mengacu pada SOP yang ada di BPBD dan koordinasi dengan BNPB pusat. Untuk masa kerjanya itu sampai 30 November, tapi itu tidak menutup kemungkinan apabila suasana alam kita menunjukkan hotspot tinggi kita akan mengajukan perpanjangan," kata Plt Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat, Selasa (29/9/2020).

Namun, sambung Mujiyat, jika kondisi alam membaik artinya banyak turun hujan maka akan sesuai dengan masa sampai 30 November.

"Kita optimalkan Satgas dan manfaatkan sampai pada tanggal 30 November. Jika nanti perlu diperpanjang maka akan dilakukan usulan bantaun ke BNPB, melalui dana APBN," kata Mujiyat.

Ya, Persiapan karhutla tahun ini diklaim lebih matang oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel.

BPBD Kalsel telah menetapkan status siaga atas dasar minimal 2 kabupaten yang menetapkan status siaga.

Juli 2020, ada 4 Kabupaten yang menetapkan siaga yakni Batola, Tapin, Balangan, dan Tanah Laut.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana pada BPBD Kalsel, Sahruddin, menambahkan dari perkembangan status siaga tersebut, berdasar informasi BMKG yang memperkirakan bahwa awal dan puncak kemarau pada Agustus.

Perkembangan di minggu ke 2 dan 3 Agustus perkembangan cuaca memasuki puncak kemarau, meski memang ada hujan lokal.

Meski tahun ini kemarau basah, tetap penanganan dan antisipasi terus dilakukan.

Dijelaskan Sahruddin, untuk penanganan di seputar bandara, pihaknya membentuk pos lapangan di 5 titik area ring 1 bandara.

"Itu kita buat pemetaan dengan 5 titik pos lapangan. Dibagi tugas, 1 di BPBD, 2 di Guntung Damar, 3 Sambang Lihum, 4 Bati-bati, dan 5 di Daerah Mandastana. Mereka sudah dibagi perwilayah kerja masing-masing. Itupun kita tidak banyak personeil, tapi semua sektor bergabung baik polri tni, dan manggala api, semua memantau dan menangani wilayah mereka masing masing, " tandasnya.

(banjarmasinpost.co.id/lis)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved