Selebrita
Endorse Gratis dari Annisa Yudhoyono Sambut Hari Batik Nasional 2020, Istri AHY Beri Syarat ini
Istri dari politikus Agus Harimurti yudhoyono (AHY), Annisa Yudhoyono memberikan endorsement gratis bagi UMKM batik, dalam rangka Hari Batik Nasional
Penulis: Noor Masrida | Editor: Anjar Wulandari
UNESCO mengakui batik sebagai warisan dunia karena memenuhi kriteria, antara lain kaya dengan simbol dan makna filosofi kehidupan rakyat Indonesia.
Arkeolog Belanda, JLA Brandes, menyatakan bahwa batik merupakan salah satu dari 10 kebudayaan asli yang dimiliki bangsa Indonesia.
Adapun, motif batik yang ada saat itu bukanlah motif raya yang dikenal seperti saat ini, melainkan pola ragam hias sederhana.
Tradisi itu juga sudah ditemui di Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua, wilayah yang minim dipengaruhi kebudayaan Hinduisme atau Buddhisme dari India.
Namun, dilansir dari National Geographic, arkeolog Belanda lain, NJ Krom, menilai bahwa batik sebelumnya juga sudah berkembang di India, khususnya pantai Koromandel.
Dari India melalui jalur perdagangan, batik pun dibawa ke Indonesia.
Dengan demikian, pengaruh India itu pun terlihat dominan dalam motif batik Indonesia, terutama yang berasal dari Jawa.
Motif dan ragam hias itu juga umum terlihat dalam berbagai relief yang ada di Jawa.
Adapun pengaruh China dalam seni batik masuk sekitar abad ke-7 dan abad ke-8.
Hubungan yang intens antara kerajaan-kerajaan di Jawa dengan China turut memperkenalkan motif batik yang ada pada keramik dari masa dinasti Tang.
Saat ini, penggunaan batik tidak lagi identik dengan acara-acara tradisional atau kegiataan kebudayaan.
Motif batik juga sudah digunakan sebagai salah satu gaya fashion, baik untuk acara formal atau informal.
Untuk memperingati pengakuan dunia itu, Indonesia pun memperingati 2 Oktober sebagai hari batik nasional.
(Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)
• Kelakuan Ashanty Saat Ditinggal Anang Hermansyah, Ibu Sambung Aurel Ingin Mandi di Kolam 2,3 M
• Kondisi Kiano Saat Diajak Paula Verhoeven Berkuda Disorot, Istri Baim Wong Alami Ketakutan
Editor : Anjar Wulandari
