Hari Batik Nasional 2020
Sambut Hari Batik Nasional 2020, Cerita Inspiratif Kecintaan Ani Yudhoyono pada Kain Batik
Pada 2 Oktober 2020 diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Salah satu tokoh yang sangat menyukai kain tersebut adalah almarhumah Ani Yudhoyono
Penulis: Noor Masrida | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pada 2 Oktober 2020 diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Salah satu tokoh yang sangat menyukai kain tersebut adalah almarhumah Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Kecintaan Ani Yudhoyono terhadap kain tradisional daerah sudah menjadi rahasia umum.
Selama menjadi Ibu Negara, Ani Yudhoyono kerap berpergian ke berbagai daerah untuk melakukan kunjungan.
Pada saat itu lah Ani Yudhoyono mengkoleksi kain dari berbagai daerah yang dikunjunginya.
• Mengenal 5 Motif Batik Populer di Indonesia, Inspirasi Hari Batik Nasional 2020
• Tato di Tubuh Aurel dan Azriel Bikin Ashanty Murka, Anak Anang & Krisdayanti Ternyata Lakukan Ini
• Hamil Muda, Perubahan Sikap Zaskia Sungkar Ternyata Bikin Shireen dan Laudya Cynthia Bella Kesal
Kini sosok Ani Yudhoyono telah berpulang menghadap sang Pencipta.
Ani Yudhoyono telah membuktikan kecintaannya terhadap budaya Indonesia hingga akhir hayatnya.
Kecintaannya terhadap kain tradisional rupanya sudah mendarah daging sejak dirinya masih kecil.
Hal tersebut diungkap oleh penulis buku biografi Ani Yudhoyono, Alberthiene Endah lewat tayangan Kompas TV pada Senin (3/6/2019) lalu dilansir Banjarmasinpost.co.id dari laman pop.grid.id ( tayang 5 Juni 2019).
Alberthiene mengungkap bahwa kecintaan Ani Yudhoyono terhadap kain tradisional daerah Indonesia tak lepas dari pengaruh mendiang Ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo.
Rupanya sejak kecil, Ani Yudhoyono dan saudara-saudara perempuannya sudah diajarkan untuk mencintai kain daerah dan mengenakannya saat lebaran.
"Tapi yang lebih menarik lagi Pak Sarwo juga mengajarkan bagaimana berjalan dengan kain. Jadi Pak Sarwo memakai kain batik dan kemudian berjalan untuk bisa tetap cantik dalam balutan kain dan tegak. Jadi mereka, Bu Ani dan saudara-saudara perempuannya belajar pakai kain itu dari Bapaknya," terang Alberthiene.
"Dan ketika hari Idul Fitri datang, mereka wajib pakai kain berkeliling ke rumah tetangga mereka seperti serombongan model dengan Sang Guru di depan. Itu Pak Sarwo Edhie keunikannya adalah kombinasi antara kedisiplinan dan juga memiliki kemampuan etika," pungkasnya.
Sementara itu, Annisa Pohan sang menantu juga bercerita kecintaan wanita yang akrab disapa Memo itu pada kain tersebut hingga akhir hayatnya.
"Sudah menjadi tradisi keluarga Yudhoyono, di setiap hari-hari khusus seperti peringataan hari ulang tahun Kemerdekaan 17 Agustus, Lebaran, serta special event-event keluarga kami, Memo selalu pilihkan kain Tradisional yang akan kami pakai dan khusus utk perempuan dipilihkan kain kebayanya," tulis Annisa Pohan seperti dilansir dari Grid.ID yang mengutip laman Instagram yang ia unggah pada 28 April silam.
"Tidak pernah absen Memo pesankan khusus sehingga di acara yang khusus kami sekeluarga juga tampil special dan kompak dengan busana asli Indonesia,"
