Badan Restorasi Gambut
Kain Sasirangan dan Upaya Melestarikan Nilai Budaya Masyarakat Desa Gambut di Kalimantan Selatan
Kain sasirangan memiliki nilai sejarah yang cukup panjang sebelum akhirnya diproduksi massal oleh masyarakat terutama di perdesaan Gambut
Penulis: Didik Triomarsidi | Editor: Didik Triomarsidi
“Salah satu bahan yang paling mudah ditemukan misalnya dari buah mengkudu. Itu kan banyak di desa kami,” ucap Ketua PKK Kabupaten Balangan ini.
Kebangkitan Ekonomi Pengrajin Sasirangan
Seorang anggota kelompok usaha kain sasirangan di Desa Teluk Karya Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, Laila Hayati menceritakan, pembinaan yang dilakukan BRG kepada masyarakat desa Teluk Karya telah membangkitkan ekonomi warga.
Anggota kelompok yang berjumlah 21 orang itu kini lebih semangat karena mendapatkan tambahan pendapatan yang mencukupi untuk kehidupannya.
Dalam satu bulan kelompoknya bisa mendapatkan 10 juta rupiah.
“Keuntungan bersih kami sekitar 5 persen,” ujar Laila.

Dia mengaku tertarik menjadi pengrajin kain batik sasirangan karena ingin melestarikan kearifan lokal masyarakat Kalimantan Selatan.
"Kami juga bersyukur karena Pemda setempat juga mendukung penuh kegiatan kami," kata anggota Kelompok Usaha Aneka Karian Sasirangan Desa Teluk Karya ini.
Yang juga menarik, kelompok produsen kain sasirangan di Desa-desa Peduli Gambut Kalimantan Selatan ini didominasi anak-anak muda dengan semangat kewirausahaan yang tinggi. Ini menjadi pemacu semangat untuk kebangkitan ekonomi desa di masa selanjutnya.(aol/*)