Wabah Corona di Kalsel

Kabar Gembira, Zona Merah di Kalsel Sisa Satu Kabupaten

Kabupaten kota di Kalsel sisa satu kabupaten saja petabya yang masih merah yakni Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Penulis: Nurholis Huda | Editor: M.Risman Noor
Humas DPRD Kalsel untuk BPost
Plt Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan paparkan Raperda Tentang RAPBD Provinsi Kalsel Tahun Anggaran 2021 di Rapat Paripurna DPRD Provinsi Kalsel 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kabupaten kota di Kalsel sisa satu kabupaten saja petabya yang masih merah yakni Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). 

Sementara peta Provinsi Kalimantan Selatan secara gelobal masih zona orange, turun dari sebelumnya yang merah. 

Bulan kemarin  tersisa 4 kabupaten/kota yang masih berstatus zona merah, namun saat ini tinggal tersisa Hulu Sungai Tengah (HST) yang berstatus merah. 

Data update Covid-19 sore, Kamis (15/10/2020)  jumlah keseluruhan kasus covid di Kalsel 11,261.

Sampai dengan 14 Oktober lalu, Provinsi Kalsel memperoleh tingkat kesembuhan sebesar 87,12 persen. 

Provinsi Kalslel berada di ranking ke-4 setelah Provinsi Maluku Utara, Gorontalo, dan Kalimantan Utara. Target sembuh covid yang diberikan pemerintah pusat sebesar 80 persen.

Kemudian, sampai dengan 14 Oktober Provinsi Kalsel memperoleh kasus aktif 8,88%, dan berada di posisi 4 setelah Jawa Timur, Maluku Utara, dan Gorontalo.

Target kasus aktif yang diberikan pemerintah adalah kurang dari 20 persen. Kasus aktif saat ini berjumlah 930 orang.

Terjadi penurunan angka sembuh antara tanggal 1 dan 14 Oktober. Pada tanggal 1 lalu kesembuhan berada di angka 85,5 persen, sedangkan pada 14 Oktober 87,9 persen atau naik 2,4 persen.

Selanjutnya, prosentase penambahan kasus aktif, pada 1 Oktober Provinsi Kalsel berada diangka 10,4 persen, sedangkan pada 14 Oktober menjadi 8,1 persen atau menurun 2,3 persen. Total pasien sembuh berjumlah 9.884 orang.

Prosentase kematian terjadi penurunan 0,1 persen, dari 4,08 persen pada 1 Oktober dan 3,98 persen pada 14 Oktober 2020. Untuk menekan angka kematian dilakukan penambahan alat PCR.

Sebelumnya alat PCR hanya berjumlah 2 unit kini sudah menjadi 16 alat PCR dan 3 alat TCM. Di samping itu juga dilakukan penambahan kapasitas RS dan tempat karantina, yaitu 7 RS rujukan dengan kapasita 589 tempat tidur dengan rincian 186 terisi dan tersisa 403, serta 27 balai karantina kapasitas 1.693 tempat tidur dengan rincian 60 terisi dan tersisa 1.633.

Baca juga: Update Covid-19 Kalsel: Balangan dan Banjar Tertinggi Sumbang Kasus Baru, Hari Ini Tambah 75 Orang

Plt Gubernur Kalsel, H. Rudy Resnawan, Kamis (15/10), di sela press release penanganan covid-19 Kalsel, menjelaskan bahwa menurunkan angka kemariam 0,1 persen itu sangat berat dan memerlukan durasi waktu yang cukuk lama.

Rudy Resnawan menyebutkan, angka kematian saat ini berjumah 447 orang. 

Baca juga: Positif Covid-19 Bertambah Lima, Total di Banjarbaru Menjadi 1080 Kasus

"Angka kematian di Kalsel tinggi, mengapa? karena keterlambatan pasien yang mempunyai gejala melakukan pengobatan. Penyebab kematian juga tinggia sebagian orang yang punya komorbit atau penyakit penyerta ketika sakit melakukan pengobatan sendiri tanpa datang ke rumah sakit. Setelah tidak kuat baru masuk rumah sakit, " urainya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved