Wabah Corona di Kalsel
Lima ASN Lingkup Pemko Banjarmasin Positif Covid-19, Machli Tegaskan Belum Ada Kluster Perkantoran
Setidaknya lima orang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah lingkup Pemko Banjarmasin diketahui terpapar Covid-19.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Setidaknya lima orang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah lingkup Pemko Banjarmasin diketahui terpapar Covid-19.
Hal ini dibeberkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi beberapa hari yang lalu.
Meskipun ada lima ASN yang baru-baru ini terpapar Covid-19, namun Machli menerangkan hal itu bukan berarti di Banjarmasin sudah terjadi kluster perkantoran.
"Kami lihat belum ada indikasi ke arah sana (kluster perkantoran, red) meskipun ada di antara ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19," ujar Machli.
Baca juga: Diam-diam Luna Maya dan Ariel NOAH Bertemu di Luar Negeri, Ada Disebut Denny Darko dalam Ramalannya
Baca juga: Kondisi Keluarga Gen Halilintar di Malaysia Kini, Pernikahan Atta dan Aurel Hermansyah Terancam
Baca juga: Resmi Suami Istri, Ini Maskawin Nikita Willy yang Dinikahi Indra Priawan, sang Paman Sempat Terisak
Lima ASN yang terpapar Covid-19 ini sendiri diketahui berasal dari kantor yang berbeda, dan GTPP Covid-19 pun sudah melakukan tracking ke kantor-kantor dari ASN yang terpapar tersebut.
Dan setelah dilakukan tracking melalui proses swab, pria yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin ini pun menegaskan bahwa tidak ada indikasi kluster perkantoran tersebut.
"Semua orang di kantor yang ASN nya terkonfirmasi positif itu, sudah kami lakukan tracking dan hasilnya ternyata negatif. Makanya belum ditemukan adanya kluster perkantoran," jelasnya kepada awak media di Balai Kota, Jumat (16/10/2020) siang.
Terkait hal ini pula lanjut Machli, pihaknya hingga saat ini belum ada mengeluarkan rekomendasi untuk penutupan perkantoran khususnya yang ASN nya sudah terkonfirmasi positif Covid-19 tadi.
"Hanya beberapa yang positif, sehingga tidak bisa disimpulkan itu sebuah kluster perkantoran. Dan kita belum ada memberikan rekomendasi perkantoran ditutup. Kalau memang nantinya terjadi kluster perkantoran, baru kita keluarkan rekomendasi ditutup," pungkasnya.
(banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)
