Penanganan Covid 19
Antisipasi Kerawanan Penularan Covid-19 di Tempat Wisata, Mendagri Ingatkan Ini
Antisipasi Kerawanan Penularan Covid-19 di Tempat Wisata, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebut Protokol kesehatan harus diterapkan
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Objek wisata akan menjadi tempat yang rawan penularan Covid-19 pada musim libur panjang akhir Oktober 2020.
Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian usai rapat terbatas bersama Presiden membahas antisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober 2020, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/10/2020).
"Protokol kesehatan, pasang kain masker, jaga jarak, cuci tangan, ini betul-betul harus diterapkan. Kerawanan mungkin akan terjadi di tempat-tempat wisata," kata Tito.
Mantan Kapolri itu meminta kepala daerah bersama jajaran Forkopimda melakukan langkah antisipasi dengan merancang sedemikian rupa objek wisata agar tidak menjadi klaster penularan Covid-19.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: Sembuh 31 Orang, Positif Bertambah 7
Baca juga: Bioskop XXI Duta Mall Buka, Cinepolis Q Mall Banjarbaru Urus Izin Rekomendasi ke Satgas Covid-19
Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng Ingatkan Pengetatan Protokol Kesehatan dalam Pilkada Kalteng 2020
"Untuk itu tempat wisata tersebut harus dikelola sedemikian rupa, diberikan pengumuman, disampaikan kepada warga, agar tempat itu tidak melebihi kapasitas misalnya 50 persen atau 30 persen, dilakukan secara bergelombang, dan lain-lain. Ini peran penting forkopimda, mesin forkopimda, mesin forkopimda harus gerak. karena hanya mesin itu yang bisa menjaga," kata Tito.
Tito juga meminta kepala daerah untuk menjaga betul pertahanan daerah seperti yang diterapkan pada hari libur lebaran lalu.
Mulai dari pimpinan di tingkat kampung, desa, hingga kecamatan mendata siapa saja yang pulang kampung dan memastikan mereka sudah mengikuti tes Covid-19.
"Misalnya kampung sehat, kelurahan sehat, di mana warga-warga yang datang dari luar, mereka diyakinkan sudah melaksanakan tes dan kemudian ketika berinteraksi dengan warga, mereka tidak menjadi penular, upayakan seperti itu," katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kabinetnya mengantisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober mendatang.
Presiden tidak ingin muncul klaster libur panjang Covid-19 seperti yang terjadi pada akhir Agustus dan awal September lalu.
"Mengingat kita memiliki pengalaman kemarin, libur panjang yang pada satu setengah bulan yang lalu mungkin, setelah itu terjadi kenaikan yang agak tinggi," kata Presiden dalam rapat terbatas antisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober 2020, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (19/10/2020).
Penyiapan antisipasi libur panjang menjadi penting agar jumlah kasus Covid-19 tidak melonjak. Saat ini menurut Presiden per 18 Oktober 2020 rata rata kasus aktif di Indonesia mencapai 17,69 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata kasus aktif dunia sebesar 22,4 persen.
"Ini bagus sekali, kita 17,69 persen, sementara dunia 22,54 persen," kata Presiden.
Tidak hanya itu angka kesembuhan juga menurut Presiden menunjukkan adanya perbaikan. Angka kesembuhan di Indonesia mencapai 78,84 persen.
Angka tersebut lebih tinggi dari rata rata kesembuhan dunia yaitu 74,67 persen.
