Berita Kotabaru
Mayoritas Pengunjung Pasar Kemakmuran Kotabaru Sadar Taat Protokol Kesehatan
Petugas posko Pasar Tangguh Banua terus giatkan sosialisasi ke masyarakat, pedagang dan pengunjung di Pasar Kemakmuran Kotabaru.
Penulis: Herliansyah | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Petugas posko Pasar Tangguh Banua terus giatkan sosialisasi ke masyarakat, pedagang dan pengunjung di Pasar Kemakmuran Kotabaru.
Melalui pengeras suara, hampir di setiap waktu petugas pasar Tangguh Banua menyampaikan imbauan.
Dengan harapan masyarakat Kotabaru umumnya, pedagang dan pengunjung khususnya mematuhi protokol kesehatan. Terlebih disiplin dalam pemakaian masker.
"Masyarakat sering bertanya kapan Covid berakhir. Bagaimana mau cepat berakhir, kalau kita sendiri tidak disiplin," ungkapan salah satu petugas di pokso Pasar Tangguh Banua.
Baca juga: Fokus Penanganan Covid-19, Program Rehab Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Banjar Ditiadakan
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: Sembuh 31 Orang, Positif Bertambah 7
Baca juga: Aktif Layani Swab Test Masyarakat Umum, RSBCM Dapat Penghargaan dari BBTKLPP
Dua bulan lebih sudah berjalan. Petugas relawan posko, terdiri dari LSM dan aktivis bertugas di posko. Masih ada menemukan beberapa pengunjung tidak menggunakan masker.
Sanksinya pun jelas. Mereka tidak memakai masker diberi sanksi sosial, mulai menyanyikan lagi kebangsaan, melafalkan pancasila hingga sanksi fisik (pushup).
Pantauan banjarmasinpost.co.id, di lapangan, Senin (19/10/2020). Beberapa pengunjung mendapat sanksi, karena tidak mematuhi prokes saat memasuki area pasar Kemakmuran.
Dengan bermacam alasan pengunjung, namun tidak menyurutkan petugas memberi sanksi sebagai efek jera.
Ketua Posko Pasar Tangguh Banua, Zam Zani mengatakan, bertugas di pasar kurang lebih 67 hari. Diakui Zam Zani, masih ada masyarakat tidak peduli memakai masker.
"Sekitar 10 persen. 90 persen, alhamdulillah sudah disiplin," ujar Zam Zami kepada banjarmasinpost.co.id.
Menurut dia, posko Pasar Tangguh masih aktif dijaga relawan tergabung dari LSM dan aktivis, tidak terlepas adanya dukungan Forkopimda.
Terlebih Polres dan Kodim, Lanal dan BPBD memberikan bantuan berupa konsumsi untuk makan siang.
"Sistem berjaganya bergantian. Mulai dari jam 08.00 sampai 12.00 Wita. Dilanjutkan pukul 13.00 Wita sampai pukul 16.00 Wita. Setiap petugas berjumlah 8 orang," katanya.
(banjarmasinpost.co.id/Helriansyah)
