Banjarbaru Lebih Baik

Pjs Wali Kota Kendarai Motor Trail, Benhard Pantau Langsung Daerah Rawan Karhutla di Banjarbaru

Mengendarai motor trail,Wali Kota Bernhard E Rondonuwu turun ke lapangan untuk melihat kondisi kawasan yang rawan karhutla di Banjarbaru

Penulis: Aprianto | Editor: Hari Widodo
Humas Pemko Banjarbaru
Pjs Wali Kota Banjarbaru, Bernhard E Rondonuwu memantau langsung daerah rawan Karhutla di Kota Banjarbaru. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di kota Banjarbaru juga menjadi perhatian serius Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Banjarbaru, Bernhard E Rondonuwu.

Secara langsung, dia melakukan observasi kawasan yang rawan karhutla di Kota Banjarbaru bersama tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru.

Dengan mengendarai motor trail, Bernhard E Rondonuwu turun ke lapangan untuk melihat kondisi kawasan yang rawan karhutla, Senin, (19/10/2020).

Saat pantauan di lapangan, Bernhard E Rondonuwu didampingi Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Banjarbaru, Zaini Syahranie bersama Korlap Karhutla Kota Banjarbaru dan BPBD Provinsi Kalsel.

Bernhard E Rondonuwu bersama rombongan yang mengendarai motor trail mengunjungi daerah Liang Anggang, Landasan Ulin, hingga Kawasan Guntung Damar.

Usai melakukan pemantau di Lapangan, Bernhard berharap Karhutla di Kota Banjarbaru tidak terjadi lagi. Apalagi, saat ini sudah sering terjadi hujan.

"Kita harapkan tidak ada lagi karhutla terjadi akhir tahun ini. Kalaupun ada yang sifatnya kecil saja, jangan sampai meluas apalagi dampak yang disebabkan karhutla sangat luar biasa," katanya.

Dampak yang terjadi, menurut Bernhard di antaranya pencemaran lingkungan, kerusakan habitat yang ada, punahnya kekayaan hayati maupun nabati.

Pjs Wali Kota Banjarbaru, Bernhard E Rondonuwu memantau langsung daerah rawan Karhutla di Kota Banjarbaru.
Pjs Wali Kota Banjarbaru, Bernhard E Rondonuwu memantau langsung daerah rawan Karhutla di Kota Banjarbaru. (Humas Pemko Banjarbaru)

Selain itu juga, Karhutla dapat menyebabkan gangguan pada aktifitas sosial, pendidikan dan gangguan pernapasan.

Menurutnya, faktor paling besar penyebab karhutla karena dipicu oleh perbuatan manusia.

"Karena itu diperlukan adalah kesadaran dari kita semua untuk mencegah terjadinya Karhutla di Banjarbaru sehingga tidak terjadi lagi karhutla," harapnya.

Kepada semua pihak, dikatakan Bernhard agar dapat turut meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak melakukan pembakaran saat pembukaan lahan pertanian.

Dia juga memberi apresiasi kepada petugas lapangan yang selalu tanggap dan siaga untuk terus memantau titik api di spot-spot yang sering terjadi karhutla.

Termasuk kegiatan sosialisasi yang sudah dilakukan kepada masyarakat tentang dampak dan bahaya dari kebakaran hutan dan lahan di Kota Banjarbaru.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved