Aneka Sambal Banjar Penambah Selera
Sambal Limau Kuit Banjar, Berpadunya Rasa Asam dan Pedas
Jeruk yang kulitnya bertekstur kasar ini memang menjadi bagian penyedap masakan
Penulis: Salmah | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Limau kuit kata Urang Banjar.
Sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut jeruk purut.
Jeruk yang kulitnya bertekstur kasar ini memang menjadi bagian penyedap masakan.
Di warung, rumah makan dan restoran, limau kuit sering kita temui tersedia di atas meja.
Limau ini dipotong-potong, jadi saat kita ingin menambah rasa di menu yang kita pesan, terutama makanan berkuah macam soto, tinggal peras saja air jeruknya.
Baca juga: Sambal Banjar Penambah Selera Makan, Tak Cukup Nasi Sepiring
Baca juga: Sambal Terasi Banjar atau Sambal Acan, Pedas Menggigit tapi Gurih
Saking banyaknya penggemar limau kuit, ada mi instan pabrikan yang menjadikan rasa limau kulit dalam pilihan rasa bumbu mi tersebut.
Limau kuit juga bisa dijadikan bagian penyedap sambal, sebagaimana sambal Banjar yaitu sambal limau kuit.
Terbayang bagaimana sensasi asam limau kuit bercampur pedasnya cabai.
Membuat sambal limau kuit, dipaparkan Rara, pebisnis kuliner di Kampung Sungai Rancah, Banjarbaru, gampang dan praktis.
Siapkan saja cabai merah keriting, cabai rawit, tomat, bawang merah dan putih, garam dan tentu saja limau kuit.
"Taruh semua bahan tadi ke ulekan. Ulek sampai halus. Kemudian beri sedikit dulu perasan air limau kuit. Cicipi apakah sudah pas rasanya. Kalau belum, boleh tambah lagi perasannya. Selesai," papar Rara.
Ada sensasi segar dan asam dari limau kuit di antara pedasnya sambal yang menggigit.
Apalagi jika lauk makannya berupa ikan asin, apakah ikan sepat atau ikan telang.
Makan dengan sambal ini cocoknya tanpa kuah.
Menunya nasi sepiring, plus kerupuk, lauk ikan atau ayam, bisa juga lauk telur dadar.
(banjarmasinpos.co.id/salmah saurin)