Rabiul Awal 1442 H
Ustadz Abdul Somad Ulas Perkara Bid’ah dan Firman Allah SWT pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad
Ustadz Abdul Somad Ulas Perkara Bid’ah dan Firman Allah SWT pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad
Pendapat Ibnu Taimiah:
ﻓﺘﻌﻈﻴﻢ ﺍﻟﻤﻮﻟﺪ ﻭﺍﺗﺨﺎﺫﻩ ﻣﻮﺳﻤﺎ ﻗﺪ ﻳﻌﻌﻠﻪ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭﻳﻜﻮﻥ ﻟﻪ ﻓﻴﻪ ﺃﺟﺮ ﻋﻈﻴﻢ ﻟﺤﺴﻦ ﻗﺼﺪﻩ ﻭﺗﻌﻴﻈﻤﻪ ﻟﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ
“Mengagungkan hari kelahiran nabi Muhammad Saw dan menjadikannya sebagai perayaan terkadang dilakukan sebagian orang, maka ia mendapat balasan pahala yang besar karena kebaikan niatnya dan pengagungannya kepada Rasulullah Saw”.
Pendapat Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani.
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani pernah ditanya tentang peringatan maulid nabi, beliau menjawab:
ﺃَﺻْﻞُ ﻋَﻤَﻞِ ﺍﻟْﻤَﻮْﻟِﺪِ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻟَﻢْ ﻳُﻨْﻘَﻞْ ﻋَﻦْ ﺃﺣََﺪٍ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺴَّﻠَﻒِ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺢِ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﻘُﺮُﻭﻥِ ﺍﻟﺜَّﻠَﺎﺛَﺔِ ﻭَﻟَﻚِ ﻧَّﻬَﺎ ﻣَﺎَ ﺫَﻟِﻚَ ﻗَﺪْ ﺍﺷْﺘﻤََﻠَﺖْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺤَﺎﺳِﻦَ ﻭَﺽِ ﺩﻫَﺎ ﻓَﻤَﻦْ ﺗَﺤَﺮَّﻯ ﻓِﻲ ﻋَﻤَﻠِﻬَﺎ ﺍﻟْﻤَﺤَﺎﺳِﻦَ ﻭَﺗﺠََﻨَّﺐَ ﺿِﺪَّﻫَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺑِﺪْﻋَﺔً ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻣَﻦْ ﻟَﺎ ﻓَﻼَ
Hukum asal melaksanakan maulid adalah bid’ah, tidak terdapat riwayat dari seorang pun dari kalangan Salafushshalih dari tiga abad (pertama). Akan tetapi maulid itu juga mengandung banyak kebaikan dan sebaliknya.
Siapa yang dalam melaksanakannya mencari kebaikan-kebaikan dan menghindari hal-hal yang tidak baik, maka maulid itu adalah bid’ah hasanah. Dan siapa yang tidak menghindari hal-hal yang tidak baik, berarti bukan bid’ah hasanah.
Syekh ‘Athiyyah Shaqar mantan ketua Komisi Fatwa Al-Azhar Mesir:
ﻭﺭﺃﻳﻰ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺑﺄﺱ ﺑﺬﻟﻚ ﻓﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﺼﺮ ﺍﻟﺬﻯ ﻛﺎﺩ ﺍﻟﺸﺒﺎﺏ ﻳﻨﺴﻰ ﻓﻴﻪ ﺩﻳﻨﻪ ﻭﺃﻣﺠﺎﺩﻩ ، ﻓﻰ ﻏﻤﺮﺓ ﺍﻻﺣﺘﻌﺎﻻﺕ ﺍﻷﺧﺮﻯ ﺍﻟﺘﻰ ﻛﺎﺩﺕ ﺗﻄﻐﻰ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻨﺎﺳﺒﺎﺕ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ، ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺫﻟﻚ ﺑﺎﻟﺘﻌﻘﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﺴﻴﺮﺓ ، ﻭﻋﻤﻞ ﺁﺛﺎﺭ ﺗﺨﻠﺪ ﺫﻛﺮﻯ ﺍﻟﻤﻮﻟﺪ، ﻛﺒﻨﺎﺀ ﻣﺴﺠﺪ ﺃﻭ ﻣﻌﻬﺪ ﺃﻭ ﺃﻯ ﻋﻤﻞ ﺧﻴﺮﻯ ﻳﺮﺑﻂ ﻣﻦ ﻳﺸﺎﻫﺪﻩ ﺑﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻞَّ ﻭﺳﻴﺮﺗﻪ .
Menurut pendapat saya, boleh memperingati maulid nabi pada saat ini ketika para pemuda nyaris melupakan agama dan keagungannya, pada saat ramainya perayaan-perayaan lain yang hampir mengalahkan hari-hari besar agama Islam.
Peringatan maulid tersebut diperingati dengan memperdalam sirah (sejarah nabi), membuat peninggalan-peninggalan yang dapat mengabadikan peringatan maulid seperti membangun masjid atau lembaga pendidikan atau amal baik lainnya yang dapat mengaitkan antara orang yang melihatnya dengan Rasulullah Saw dan sejarah hidupnya.
Baca juga: MOMEN Rabiul Awal & Maulid Nabi Muhammad SAW, Kerjakan Amalan Sholawat, Sedekah dan Puasa
Pendapat Syekh Yusuf al-Qaradhawi.
Syekh Yusuf al-Qaradhawi ketua al-Ittihâd al-‘Âlami li ‘Ulamâ’ al-Muslimîn ditanya tentang hukum memperingati maulid nabi. Beliau memberikan jawaban:
“Bismillah, Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah ke hadirat Rasulullah Saw, amma ba’du:
Ada bentuk perayaan yang dapat kita anggap dan kita akui memberikan manfaat bagi kaum muslimin. Kita mengetahui bahwa para shahabat –semoga Allah Swt meridhai mereka- tidak pernah merayakan maulid nabi, peristiwa hijrah dan perang Badar, mengapa?
Karena semua peristiwa ini mereka alami secara langsung. Mereka hidup bersama Rasulullah Saw. Nabi Muhammad Saw hidup di hati mereka, tidak pernah hilang dari fikiran mereka.
Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Kami bercerita kepada anak-anak kami tentang peperangan Rasulullah Saw sebagaimana kami menghafalkan satu surah al-Qur’an kepada mereka”.