Berita Banjarmasin

Pelajar SMP Diwacanakan Tatap Muka di November, Begini Respon Orangtua Siswa

Dinas Pendidikan Banjarmasin merencanakan pembelajaran tatap muka dilaksanakan November 2020.

Penulis: Frans Rumbon | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/frans rumbon
Ilustrasi-Suasana Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online di SMPN 24 Banjarmasin beberapa waktu yang lalu. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Rencana pembelajaran tatap muka untuk siswa khususnya jenjang SMP pada November 2020 terus mengemuka.

Terlebih Dinas Pendidikan Banjarmasin sudah berkoordinasi dengan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banjarmasin, Jumat (23/10/2020) pagi terkait wacana ini.

Dari rapat koordinasi tersebut, diketahui bahwa GTPP Covid-19 bisa memberikan rekomendasi dengan catatan menjalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat.

Wacana pembelajaran tatap muka di awal bulan November ini pun tidaklah wajib dilakukan oleh seluruh sekolah. Melainkan bagi sekolah yang ingin melaksanakannya saja, tentunya terlebih dahulu akan dilihat kesiapannya terutama berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Disdik Banjarmasin Jadwalkan Belajar Tatap Muka SMP pada November 2020, Begini Tanggapan Kepsek

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka SMP di Banjarmasin Dijadwalkan November 2020, untuk SD Tahun 2021

Baca juga: Awal Tahun 2021, Disdik Banjar Bolehkan Sekolah Pembelajaran Tatap Muka

Selanjutnya untuk melihat kesiapan sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran secara tatap muka ini, akan dilakukan survei lapangan atau visitasi oleh tim GTPP Covid-19 Banjarmasin.

Terkait dengan rencana pembelajaran tatap muka bisa direalisasikan di bulan November ini pun mendapat respon positif dari orangtua siswa, salah satunya adalah Sari.

"Setuju sekali apabila dilakukan lagi pembelajaran tatap muka, karena kasihan anak-anak kelamaan belajar di rumah. Dan juga orangtua sudah tidak sanggup jadi guru di rumah," ujar perempuan yang merupakan orangtua salah satu siswa di SMPN 25 Banjarmasin ini.

Sari sendiri sepertinya menyadari salah satu risiko yang muncul nantinya adalah anak bisa terpapar Covid-19. Meskipun demikian, Sari optimistis hal itu bisa diantisipasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Makanya saya sangat setuju juga kalau diterapkan protokol kesehatan, misalnya wajib pakai masker, tidak melakukan kontak fisik bahkan juga belajarnya dibagi menjadi beberapa grup secara bergantian supaya lebih aman," jelasnya.

Baca juga: Siswa SMP di Banjarmasin Dilarang Cium Tangan saat Belajar Tatap Muka Kembali Diterapkan

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto menerangkan meskipun mendapat respon positif dari tim GTPP Covid-19, namun rencana belajar tatap muka ini belumlah final.

"Memang dari GTPP Covid-19 sudah sepakat dengan rencana ini, yakni belajar tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Tapi kami masih harus melaporkannyanl terlebih dahulu dengan PLT Wali Kota," pungkasnya.(banjarmasinpost.co.id/frans rumbon)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved