Bocah Obesitas Tanahlaut
Bocah Obesitas Tala, Ahmad Irwandi Tak Bisa Bermain Lagi dan Mulai Rasakan Nyeri Begini
Kegemukan atau obesitas yang dialami Ahmad Irwandi (13) kini mulai membuatnya susah bergerak. Sekadar untuk duduk dan berdiri pun mesti dibantu.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kegemukan atau obesitas yang dialami Ahmad Irwandi (13) kini mulai membuatnya susah bergerak.
Sekadar untuk duduk dan berdiri pun mesti dibantu orang lain. Sang ibu, Mardiah, yang merawatnya secara sabar dan telaten sejak bocah itu mulai susah bergerak sejak sekitar sebulan lalu.
"Kasihan, bocah itu hanya tinggal bersama ibunya. Bapaknya sudah tiada sejak sekitar tiga tahun lalu," sebut Nasrun, kepala Desa Kuringkit, Selasa (3/11/2020).
Dikatakannya, bocah obesitas itu bungsu dari empat bersaudara. Semua kakak telah berkeluarga dan berumah sendiri.
Sementara sang ibu hanga pekerja serabutan. "Memang ada juga bertani, tapi tak seberapa. Tergolong warga kurang mampu, sudah kami masukkan daftar BPJS," paparnya.
Ahmad Irwandi saat ini tercatat sebagai pelajar kelas 7 Madrasah Tsanawiyah Negeri 7 Tala. Madrasah tersebut berada di Desa Kuringkit.
Baca juga: Milenial di Kalsel Sosialisasi 4M, Selipkan Lembaran Doa Saat Bagi Masker
Baca juga: Bocah Obesitas Tala, Bupati Langsung Perintahkan Evakuasi
Lantaran bobot badannya yang tak wajar itu, Ahmad Irwandi terpaksa menghabiskan waktunya di rumah. Ia lebih banyak berbaring.
Irwandi mengaku sedih karena tak bisa lagi beraktivitas normal seperti sebelummya. Ia tak bisa lagi bermain bersama teman-temannya.
Anak lelaki yang memang berbadan bongsor sejak lahir itu mengaku sudah sekitar sebulan terakhir tidak mampu lagi berdiri.
"Kedua lutut saya kini terasa nyeri, termasuk di persendian bahu," tuturnya.
(banjarmasinpost.co.id/roy)