BTalk
Dalam Program BTalk, Dosen ULM Ini Gandeng Warga untuk Tanam Mangrove Demi Bekantan
Dosen FKIP ULM pendiri yayasan Sahabat Bekantan Indonesia programkan ajak warga tanam 10 ribu pohon mangrove untuk kelestarian bekantan di Kalsel.
Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Membantu program pemerintah dalam hal pelestarian satwa khas Kalimantan, menjadi misi khusus perempuan satu ini.
Dialah Amalia Rezeki, pendiri Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI). Namanya melekat dengan segala aksinya yang berkaitan dengan pelestarian satwa dilindungi. Terutama, di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam program khusus di Banjarmasin Post Group, yaitu BTalk, Amalia mengisahkan tentang aktivitas bersama anggota komunitas KBI-nya, Rabu (4/11/2020).
Dan ini, disiarkan melalui tiga platform Banjarmasin Post Group, yakni Instagram @BanjarmasinPos, YouTube, Banjarmasinpost News Video dan Facebook Bpost Online.
Baca juga: Dunia Sambut Gembira Kelahiran 3 Ekor Bekantan di Pulau Curiak Kalsel
Baca juga: Hari Hak Asasi Hewan Sedunia, SBI Dapat Kado 3 Bayi Bekantan di Stasiun Riset Pulau Curiak Batola
Adapun tema yang diangkat adalah tentang Membangun Rumah Bakantan Di Pulau Curiak. Acara ini dipandu Stanislaus sene, Jurnalis Banjarmasin Post Group
Dalam pemaparannya, perempuan yang akrab disapa Amalia ini, mengatakan, saat ini adalah momentum yang pas bertepatan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang akan dirayakan Kamis (5/11/2020).
"Jadi, momen diskusi kita pada sore hari ini sangat pas sesuai dengan kegiatan yang akan diselenggarakan besok antara lain sosialisasi bersama kelompok nelayan dan beberapa kegiatan bersama kelompok mahasiswa untuk membentuk peneliti-peneliti muda khususnya di Kalimantan selatan," ungkapnya.
Amalia juga mengatakan, dengan kegiatan ini, diharapakan jadi satu embrio bagi mahasiswa yang melakukan kegiatan magang dan volunteer.
Baca juga: Selamatkan dari Kepunahan, Pertamina Turut Lestarikan Bekantan dan Hutan Mangrove
Baca juga: Kembangkan Stasiun Riset Bekantan dan Ekosistem Lahan Basah, SBI Dapat Penghargaan dari ULM
"Selain itu juga, kegiatan besok akan dilakukan penanaman dan patroli kawasan dalam rangka merayakan moment Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional," lanjutnya.
Dosen Pendidikan Biologi di FKIP Universita Lambung Mangkurat (ULM) ini, mengatakan, Yayasan Sahabat Bakantan Indonesia didirikan sebagai lembaga konservasi. Khusus untuk perlindungan dan pelestarian bekantan dan satwa liar lainnya yang dilindungi
"Dalam kegiatan konservasi perlindungan dan pelestarian Bakantan ini, kami berupaya untuk membantu program pemerintah. Karena memang kita tahu bahwa bekantan bukan hanya maskot Provinsi Kalimantan Selatan, tetapi juga merupakan satu prioritas dari 25 satwa yang dilindungi. Bahkan ada peraturan Menteri langsung yang mengatur tentanh perlindungan bekantan," urainya.
Atas dasar itulah, pihaknya bersama teman-teman berusaha melestarikan bekantan dengan membuat beberapa program konservasi.
Di antaranya, sosialisasi dan edukasi yang bertujuan untuk membangun kepedulian dan menyadarkan masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam melestarikan bekantan.
"Jadi sejak tahun 2013, secara resmi komunitas Sahabat Bakantan Indonesia ini berkembang dan Alhamdulillah perhatian dari segala pihak semakin meningkat," lanjutnya.
