Pilpres AS 2020

UPDATE Pilpres AS 2020: Biden Makin Dekat Gedung Putih, Trump Mengamuk: Hentikan Penghitungan!

Trump marah dan mengklaim ketika penghitungan suara saingannya, Joe Biden, semakin mendekati kemenangan.

Editor: Didik Triomarsidi
AFP/MANDEL NGAN AND JIM WATSON
Calon Presiden Partai Demokrat Joe Biden (kiri) dan Calon Presiden Partai Republik Donald Trump 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, WASHINGTON DC – Calon Presiden Amerika Serikat (AS) petahana dari Partai Republik Donald Trump mengamuk.

Trump marah dan mengeklaim dia telah dicurangi dalam Pilpres AS 2020.

Trump mengklaim dengan hal yang tidak berdasar ketika penghitungan suara saingannya, capres dari Partai Demokrat Joe Biden, semakin mendekati kemenangan.

"Mereka mencoba mencuri pemilu," kata Trump dalam pernyataan di Gedung Putih pada Kamis (5/11/2020) malam waktu setempat, dua hari setelah pemungutan suara pemilu AS ditutup.

Tanpa memberikan bukti, Trump berpidato selama hampir 17 menit untuk membuat semacam pernyataan yang menghasut tentang proses demokrasi di "Negeri Uncle Sam” yang belum pernah terdengar sebelumnya dari seorang presiden AS.

Baca juga: Murka Donald Trump Tuding Dicurangi di Michigan di Pilpres AS 2020, Joe Biden Pilih Kalem

Baca juga: Pilpres AS 2020 Rusuh, Demonstran Anti-Trump Ludahi Polisi dan 20 Orang di New York Ditangkap

Baca juga: Trump Kalah dalam Gugatan di Georgia dan Michigan, Update Pilpres AS 2020 Joe Biden Unggul di Nevada

Bahkan, dia tidak membuat sesi tanya jawab dan tidak mempersilakan wartawan mengajukan pertanyaan setelah dia berpidato.

Menurut Trump, Partai Demokrat menggunakan suara ilegal untuk mencuri pemilihan dari kubunya sebagaimana dilansir dari AFP.

“Kalau kalian menghitung suara legal, saya menang dengan mudah. Mereka (Partai Demokrat) mencurangi pemilu, dan kami tidak akan membiarkannya terjadi,” klaim Trump.

Pidato Trump tersebut merupakan kemunculan pertama Trump di depan media setelah malam pemilu berakhir pada Selasa (3/11/2020) malam.

Keluhan Trump tersebut secara khusus mengkritik integritas pemungutan suara yang melalui mail-in ballot alias pemungutan suara dengan layanan pos AS.

Pergeseran pemungutan suara melalui mail-in ballot tahun ini mencerminkan keinginan pemilih untuk menghindari risiko terpapar Covid-19 di tempat pemungutan suara (TPS).

Kombinasi foto mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri), dan Presiden Donald Trump. Saat ini, Trump menghadapi pemakzulan karena meminta Ukraina untuk menyelidiki kasus yang menjerat putra Biden, Hunter. Biden adalah calon penantang terkuatnya dalam Pilpres AS 2020.
Kombinasi foto mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri), dan Presiden Donald Trump. Saat ini, Trump menghadapi pemakzulan karena meminta Ukraina untuk menyelidiki kasus yang menjerat putra Biden, Hunter. Biden adalah calon penantang terkuatnya dalam Pilpres AS 2020. (AFP/ROBYN BECK, SAUL LOEB)

Namun, Trump sering menyangkal keseriusan virus dan mengatakan kepada pendukungnya untuk tidak tidak memilih melalui mail-in ballot.

Oleh karena itu, jauh lebih sedikit simpatisan Partai Republik dan pendukung Trump yang memanfaatkan opsi mail-in ballot dibandingkan dengan Demokrat.

Beberapa jaringan televisi arus utama AS memotong siaran langsungnya di tengah-tengah pidato Trump, salah satunya adalah MSNBC.

MSNBC memilih menghentikan siaran langsung pidato Trump dengan kebutuhan untuk memperbaiki klaim palsu sang presiden.

Baca juga: UPDATE Pilpres AS 2020: Trump Gugat 3 Negara Bagian, Biden Segel Kemenangan di Michigan

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved