Berita Kalsel

Empat Kawasan Geosite Kalsel Diusulkan ke Unesco Global Geopark, Dokumen Minimal Tiga Bahasa

Badan Pengelola Geopark Meratus memantapkan barisan guna usulan percepatan pengembangan Geopark Meratus menuju menuju Unesco Global Geopark (UGG).

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Syaiful Akhyar
banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
Kepala Bapedda Kalsel, Nurul Fajar Desira. 

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Badan Pengelola Geopark Meratus memantapkan barisan guna usulan percepatan pengembangan Geopark Meratus menuju menuju Unesco Global Geopark (UGG).

Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fajar Desira, mengemukakan bahwa 2021 nanti disediakan alokasi anggaran untuk menopang usulan geopark meratus tersebut ke Unesco Global Geopark (UGG) bisa terpenuhi.

Ada empat kawasan Geosite di Kalimantan Selatan yang diusulkan untuk ditata. Empat geosite yang akan dibenahi di 2021 tersebut yakni Geosite Pendulangan Intan di Cempaka, Geosite Plagiogranite atau batu besar di Tanahbumbu, Geosite serpentinite forest park tahura Mandiangin, Geosite Tanjung Dewa yakni Geosite dolerite semilir Pulau Laut.

"Secara materi, baik dari kajian dan sejarah dokumen ini sudah melalui kajian dan sudah mencukupi syarat. Guna menuju ke UGG dokumennya harus minimal tiga bahasa yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Perancis dan ini sudah dilakukan. Selain itu nantinya juga akan ada seminar internasional guna usulan UGG," kata Nurul Fajar Desira, Senin (9/11/2020.

Baca juga: Peralatan Kemah Sewaan di Kota Banjarbaru Mulai Diburu Para Pendaki

Baca juga: Karateka Satpol PP Damkar Kalsel Siap Ikut Kejurnas Lemkari

Baca juga: Bongkar Jaringan Sabu Antar Provinsi, Anggota Satresnarkoba Polresta Banjarmasin Terima Penghargaan

Diuraikan Nurul Fajar Desira pengusulan geosite itu ke UGG, diperlukan penataan insfrasuktur. "Semisal informasi tourism center geopark tourism center. Sekarang sudah siap namun kita sempurnakan," kata Fajar Desira.

Kemudian, sambung Fajar Desira, empat geosite unggulan yang akan diajukan ke UGG, kawasan tersebut harus dibenahi.

"Mulai dari pengelolaannya harus dikelola baik dan benar, karena pengelolaanya nanti dari masyarakat dimana masyarakat juga harus mengetahui nilai sejarah dan nilai tambah dari geosite tersebut," kata Nurul Fajar Desira.

Selain itu, juga harus dibangun infrastruktur penunjang semisal dilengkapi home stay, harus dilengkapi petunjuk dan informasi yang lengkap soal mengapa itu langka dan sejenisnya, akses, papan informasi dan promosinya," kata dia.

Kepala Bidang Air Tanah, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalsel, Ali Mustofa menambahkan,
berbagai langkah awal telah dilakukan untuk mendukung percepatan pengembangan geopark oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel.

Diantaranya berupa sosialisasi kepada masyarakat dan kaum milenial secara komprehensif dengan tujuan untuk memberikan pengertian akan pentingnya pengelolaan geopark, yaitu untuk konservasi, edukasi dan ekonomi berkelanjutan.

Rancangan yang disiapkan ini merupakan langkah untuk mendukung pengelolaan geopark, yaitu untuk menjaga warisan keragaman geologi, hayati dan budaya beserta sistem penyangga kehidupan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip dasar pembangunan berkelanjutan untuk kepentingan ilmu pengetahuan maupun pariwisata.

Diketahui di 2021 akan ada empat geosite yang akan dibangun untuk penunjang sarana Geopark Meratus ini.

"Empat geosite itu dianggap berkelas dan akan dibenahi infrastrukturnya guna mendukung penilaian UGG," urai Ali Mustofa.

"Kami terus kordinasi, untuk penganggaran teknisnya di dinas pariwisata dan PUPR Kalsel," tandasnya.

(banjarmasinpost.co.id /Nurholis Huda).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved