Berita Banjarmasin
Enam Tenaga Kesehatan di Kota Banjarmasin Gugur dalam Penanganan Covid-19
Enam tenaga kesehatan yang gugur menangani Covid-19 di Kota Banjarmasin, Kalsel, terdiri dari empat orang dokter, 1 perawat dan 1 tenaga surveillance.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tidak hanya masyarakat biasa, petugas Tenaga Kesehatan baik dokter, perawat hingga surveillance juga menjadi korban pandemi Covid-19 di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Sampai saat ini tercatat 6 Tenaga Kesehatan di Kota Banjarmasin yang gugur dalam upaya menangani pandemi Covid-19 tersebut.
Hal ini pun dibeberkan Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi kepada awak media, hari ini Kamis (12/11/2020).
"Tenaga kesehatan yang gugur dalam Penanganan Covid-19 di Banjarmasin jumlah enam orang, empat orang dokter dan juga dua orang termasuk perawat dan surveillance," ujar Machli ditemui setelah peringatan Hari Kesehatan Nasional dengam menggelar tepuk tangan selama 56 detik di Duta Mall Banjarmasin.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: Positif 49 Orang, Terbanyak dari Kabupaten Kotabaru
Baca juga: Update Covid-19 Batola : 2 Sembuh dan 13 orang Terkonfirmasi Positif Baru
Baca juga: Update Covid-19 Kotabaru: Positif Bertambah 12 Orang
Machli menambahkan bahwa Tenaga Kesehatan yang gugur saat bertugas tersebut, tentunya menjadi kedukaan bersama.
"Mereka gugur saat berjuang menangani Covid-19, inilah kedukaan selama Penanganan Covid-19 di Banjarmasin," jelasnya.
Machli menambahkan bahwa aksi tepuk tangan selama 56 detik yang dilaksanakan secara serentak bahkan di seluruh Indonesia pada peringatan Hari Kesehatan Nasional pada hari ini, juga dipersembahkan kepada para Tenaga Kesehatan yang gugur dalam Penanganan Covid-19.
Dan tidak kalah penting juga, lanjutnya, pemerintah pun juga memberikan uang santunan kepada Tenaga Kesehatan yang gugur.
"Mereka yang gugur mendapat santunan dari Kementerian Kesehatan, kalau tidak salah sekitar Rp 300 juta per jiwa," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)
