Pernikahan Anak Rizieq Shihab

Kenapa Cuma Anies yang Dipanggil? Pengamat Sebut Putra dan Menantu Jokowi Juga Lakukan Hal Sama

Namun pihak kepolisian ditantang untuk memanggil seluruh kepala daerah yang 'kebobolan' wilayahnya pernah jadi tempat kerumunan

Editor: Didik Triomarsidi
ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH
Ribuan jamaah menyambut kedatangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). Kedatangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab ke Pondok Pesantren (Ponpes) Alam Agrokultural Markaz Syariah DPP FPI, Megamendung, Kabupaten Bogor untuk melaksanakan salat Jumat berjamaah sekaligus peletakan batu pertama pembangunan masjid di Ponpes tersebut. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc. 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil pihak kepolisian terkait kerumuman di hajatan Rizieq Shihab baru-baru tadi.

Namun pihak kepolisian ditantang untuk memanggil seluruh kepala daerah yang 'kebobolan' wilayahnya pernah jadi tempat kerumunan. Termasuk bakal calon yang ingin ikut pesta demorasi Pilkada 2020.

Menurut analis politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, ia menilai positif pemanggilan polisi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyusul adanya kerumunan dalam hajatan Rizieq Shihab baru-baru ini di Ibukota.

"Termasuk, kalau mau jujur, kerumunan (penyambutan kepulangan Rizieq) di Bandara Soekarno-Hatta itu kan masuk ke wilayah Banten, bukan Jakarta. Kenapa itu tidak ditindaklanjuti, dimintai klarifikasi juga?" ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: Diperiksa Polisi 9,5 Jam, Jawaban Anies Baswedan Terkait Habib Rizieq Shihab Sebanyak 23 Halaman

Baca juga: Kisah Massa Habib Rizieq Shihab, Pencopotan 2 Kapolda dan Anies Baswedan Diperiksa

Baca juga: Polri Minta Keterangan Anies Baswedan Terkait Acara Pernikahan Putri Habib Rizieq Shihab

Di luar kemungkinan politiknya, Adi menganggap pemanggilan Anies oleh kepolisian bisa jadi pintu masuk bagi Korps Bhayangkara mengembalikan kepercayaan publik terhadap negara dalam menangani pandemi.

"Pemecatan dua kapolda dan pemanggilan Anies untuk klarifikasi cukup menjadi titik balik dan cukup menjadi momentum, bahwa ke depan tidak boleh lagi ada yang seperti ini," jelasnya.

Jika benar itu tujuannya, Adi menyarankan agar kepolisian juga memanggil semua pihak yang terlibat dalam terciptanya kerumunan pada aneka aktivitas jelang Pilkada 2020 di 270 daerah di Indonesia.

Berbagai insiden kerumunan tanpa mengindahkan protokol kesehatan sudah jadi cerita klise dalam Pilkada 2020 yang dipaksa dihelat di tengah pandemi.

Apalagi, tidak ada ketentuan sanksi yang tegas soal hal ini, sedangkan KPU juga tak mewajibkan kampanye online.

Bahkan, putra Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang ingin berkuasa di Solo juga terlibat dalam kerumunan kampanye ketika proses pendaftaran calon di KPU Solo, 4 September silam.

Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) didampingi sang istri, Selvi Ananda (kedua dari kiri) dan Calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa (ketiga dari kiri) di Markas Banteng Jalan Hasanudin Nomor 26, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, sebelum mendaftar ke KPU Solo. Jumat (4/9/2020).
Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) didampingi sang istri, Selvi Ananda (kedua dari kiri) dan Calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa (ketiga dari kiri) di Markas Banteng Jalan Hasanudin Nomor 26, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, sebelum mendaftar ke KPU Solo. Jumat (4/9/2020). (TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)

Pun sama halnya dengan menantu Jokowi, Bobby Nasution yang maju di Pilkada Medan, yang secara terang-terangan mengakui telah melanggar protokol kesehatan pada 27 September lalu.

"Panggil satu per satu kepala daerah yang ketika ada pendaftaran Pilkada lalu menciptakan kerumunan, yang ada dangdut-dangdut itu, panggil, baru masyarakat percaya 100 persen, atau panggil calon yang bawa ribuan massa berkerumun. Panggil juga dan minta klarifikasi," jelas Adi.

"Jadi jangan terkesan hanya Anies yang digencet dalam persoalan ini, karena yang kerumunan begini kan sebelumnya juga banyak yang lebih dari 100 orang," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Ditantang Panggil Kepala Daerah dan Kandidat Pilkada yang Pernah Bikin Kerumunan", Klik untuk baca:

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved