Berita Banjarmasin
Mendikbud Berikan Lampu Hijau Belajar Tatap Muka, Disdik Banjarmasin Sebut TK dan PAUD Belakangan
pelaksanaan belajar tatap muka di tingkat TK dan Paud, kemungkinan baru akan dilaksanakan pada akhir Januari 2021.
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Meski mendapat lampu hijau dari Kementerian Pendidikan, untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka serentak di setiap jenjang pendidikan pada awal Tahun 2021 mendatang.
Namun Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin memilih untuk mendahulukan tingkat SMP dan SD.
Sementara pelaksanaan belajar tatap muka di tingkat TK dan Paud, kemungkinan baru akan dilaksanakan pada akhir Januari 2021.
Sehingga pelaksanaan survey persetujuan orangtua untuk tingkat TK dan PAUD, baru akan dilaksanakan pada awal Januari 2021.
Baca juga: Belajar Tatap Muka di Masa Pandemi, Kadisdik Banjarmasin Sebut Tak Perlu Rekomendasi GTPP Covid-19
Baca juga: Mulai Januari 2021, Mendikbud Nadiem Makarim Izinkan Belajar Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19
"Nanti TK dan PAUD akan kami survey juga tapi kemungkinan mulai awal Januari. Jadi akan terlambat sedikit," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, kepada Banjarmasinpost.co.id. Senin (23/11/2020).
Pada Januari 2021 mendatang TK dan PAUD akan masuk periode survey orangtua, dan periode simulasi belajar.
Sementara untuk jenjang pendidikan tingkat SMP akan memasuki periode transisi, dan SD memasuki periode simulasi dan transisi.
Sebab di November ini, jenjang pendidikan SD sudah mulai melakukan survey persetujuan orangtua, meski hasinya saat ini baru 73 persen.
"Untuk TK dan PAUD kami coba survey awal Januari, sehingga pertengahan atau akhir bulan sudah bisa melakukan simulasi," jelasnya.
Baca juga: Hari Pertama Simulasi Belajar Tatap Muka, Begini Suasana di SMPN 12 Banjarmasin
Lanjut Totok menjelaskan, permasalahan tumbuh kembang anak adalah alasan utama Kemendikbud mendorong daerah untuk melaksanakan belajar tatap muka.
"Pusat sangat mendorong daerah melaksanakan tatap muka, karena belajar dari rumah memiliki dampak dan resiko bagi murid, dan alasan yangbpaling kuat adalah di tumbuh kembang anak," ungkapnya. (banjarmasinpost.co.id/muhammad rahmadi)
