Serambi Ummah

DOA Iftitah Bolehkah Tak Dibaca saat Sholat, Lalu Apa Hukumnya? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Dikatakan UAS sebutan Ustadz Abdul Somad, menurut jumhur ulama, hukum membaca doa iftitah setelah Takbiratul-Ihram pada rakaat pertama adalah

Editor: Didik Triomarsidi
Kolase/ Muslimvillage.com
Ustaz Abdul Somad jelaskan soal doa Iftitah apa boleh tidak dibaca saat sholat wajib dan sunnah. 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad terkait membaca doa Iftitah saat mengerjakan sholat.

Dikatakan UAS sebutan Ustadz Abdul Somad, menurut jumhur ulama, hukum membaca doa iftitah setelah Takbiratul-Ihram pada rakaat pertama adalah Sunnah.

"Baik pada Sholat fardhu maupun Sholat Sunnat," kata Ustadz Abdul Somad dalam satu ceramahnya.

Ustadz Abdul Somad dalam 77 Tanya Jawab Seputar Shalat mengatakan, menurut mazhab Maliki, makruh hukumnya membaca doa iftitah.

Baca juga: TENGAH MALAM Ini Paling Pas Sholat Tahajud, Walau Tidur Sebentar, Ini Niat, Lafal Zikir & Keutamaan

Baca juga: BESOK Kamis, Ini Niat Puasa Senin Kamis Juga Manfaat Luar Biasa dan Keistimewaan Hari Senin Kamis

Baca juga: SHALAT DHUHA Berjamaah, Rasulullah SAW Mengerjakan Bersama Sahabat, Ini Tata Cara dan Niatnya

Orang yang melaksanakan sholat langsung bertakbir dan membaca al-Fatihah, berdasarkan riwayat Anas bin Malik, ia berkata:

“Rasulullah Saw, Abu Bakar dan Umar mengawali shalat dengan Alhamdulillahi Rabbil’alamin”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Ustadz Abdul Somad mengatakan, bentuk doa Iftitah ini jumlahnya banyak.

"Membaca Fatihah saja sah. Cuman ibarat makan ya nasi ama kecap doang," kata UAS.

"Tentu kita maunya full, ada sayurnya, ada cuci mulutnya, ada semuanya lengkap," lanjut Ustadz Abdul Somad.

Berikut doa pilihan menurut Mazhab Hanafi dan Hanbali:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إلَهَ غَيْرُكَ

Subhanakallahumma wabihamdka watabarokasmuka wataala jadduka wala ilaha ghoiruka

Artinya:

Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan pujian-Mu, Maha Suci nama-Mu dan Maha Tinggi keagungan- Mu, tiada tuhan selain Engkau.

Berdasarkan riwayat Aisyah, ia berkata: “Rasulullah Saw ketika mengawali shalat, beliau membaca: “Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan pujian-Mu, Maha Suci nama-Mu dan Maha Tinggi keagungan-Mu, tiada tuhan selain Engkau”. (HR. Abu Daud dan ad- Daraquthni dari riwayat Anas. Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa’I, Ibnu Majah dan Ahmad dari Abu Sa’id. Muslim dalam Shahih-nya: Umar membaca doa ini dengan cara jahar [Nail al-Authar: 2/195]).

Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad (instagram @ustadzabdulsomad_official)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved