Ekonomi dan Bisnis
Sempat Terpuruk, IHSG Kembali Naik 46,87 persen Tembus di level 5.783,33
Investor global dan domestik menunjukkan respon yang kurang baik terhadap pasar keuangan, di dalam maupun luar negeri.
Penulis: Mariana | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Sejak diumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia pada Maret 2020, kalangan investor global dan domestik menunjukkan respon yang kurang baik terhadap pasar keuangan, di dalam maupun luar negeri.
Titik terendah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini terjadi pada Selasa (24/3/2020) lalu dengan penurunan sebesar 37,49 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan, meskipun demikian aktivitas perdagangan kian menunjukkan perbaikan yang tercermin dari peningkatan IHSG yang mencapai level 5.612,42 pada Senin (30/11/2020).
Bahkan pada Minggu (27/11/2020) naik sebesar 46,87 persen di level 5.783,33.
Baca juga: PAGI-pagi IHSG Dibuka Langsung Lesu, 7 Sektor Juga Melemah saat Perdagangan di Bursa Efek Indonesia
Baca juga: Bursa Efek Kalsel Sebut 3 Daerah Ini sebagai Penyumbang Terbesar Jumlah Investor
Menurunya, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di bulan November 2020 mengalami peningkatan menjadi Rp12,9 triliun per hari.
Peningkatan juga terlihat, pada jumlah pencatatan efek baru yang masih bertumbuh di tengah Pandemi Covid-19.
"Sampai dengan 30 November 2020, telah dicatatkan sebagai 708 Perusahaan Tercatat di BEI," jelasnya dalam media gathering Pasar Modal 2020 secara virtual, Selasa (1/12/2020).
Ditambahkannya, pada 2020 sudah tercatat 46 Initial Public Offering (IPO) Saham, 8 Exchange Traded Fund (ETF), 95 Emisi Obligasi/Sukuk Korporasi, dan 1 Efek Beragun Aset (EBA) dengan total fund raised sebesar Rp 108,71 triliun.
Tidak hanya itu, masih terdapat 20 Perusahaan yang masuk ke dalam pipeline calon Perusahaan Tercatat baru.
Selain itu, terdapat peningkatan signifikan pada jumlah investor di Pasar Modal Indonesia yang telah mencapai 3 juta investor pada Juli 2020 atau meningkat sebanyak 3,8 kali dari 2016. Sampai dengan 19 November 2020, Pasar Modal Indonesia telah mengantongi 3,53 juta investor.
Selama 2020, BEI telah meluncurkan sejumlah program, seperti peluncuran layanan elektronik e-IPO untuk meningkatkan efisiensi proses IPO serta meningkatkan perlindungan investor.
BEI juga meluncurkan aplikasi IDX Virtual Trading yang dapat digunakan sebagai media untuk melakukan simulasi trading bagi calon investor, serta dapat membantu Anggota Bursa dalam mengedukasi calon investor.
BEI secara resmi telah merilis indeks baru, yaitu Indeks IDX Quality30 yang dapat digunakan oleh investor sebagai salah satu panduan untuk berinvestasi.
Inarno menyebutkan media gathering tersebut bertujuan untuk memberikan informasi terkini kepada Wartawan Pasar Modal dan memperingati 43 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia.
Baca juga: Terbitkan Aturan Baru, Bursa Efek Indonesia Makin Friendly Bagi Perusahaan Calon Emiten
