Berita Nasional
Keanehan pada Tubuh Korban Penembakan Diungkap, Keluarga Simpatisan Rizieq Shihab Mengadu ke DPR
Keluarga simpatisan Rizieq Shihab yang jadi korban tewas mengadu ke Komisi III DPR RI. Mereka mengungkap keanehan pada tubuh korban
"Sudah jelas kejadiannya yang terjadi, saya mohon setelah kita liat semua, jangan difitnah kembali, saya minta pihak-pihak untuk diusut semua. Itu aja permintaan kami," kata Umar.
Kemudian, saudara perempuan dari Muhammad Reza, Septi menuntut pelaku penembakan adiknya dihukum seadil-adilnya.
Baca juga: BSU Guru Honorer Kemenag Cair Mulai Hari Ini, Cek Simpatika dan SIAGA Kemenag Sekarang
Baca juga: Cara Dapat Token Listrik Gratis, Ketik Listrik Gratis ke WA 08122123123 atau Klik www.pln.co.id
Barang-barang jenazah
Dalam sesi pendalaman, Wakil Komisi III DPR Desmond J Mahesa menanyakan soal barang-barang simpatisan Rizieq yang tewas kepada keluarga mereka.
"Ada barang almarhum yang pada saat jenazah yang dikembalikan, ada yang diserahkan yang lain?" tanya Desmond.
Semua perwakilan keluarga simpatisan Rizieq Shihab tersebut mengaku tidak ada barang-barang mendiang yang dikembalikan oleh aparat kepolisian.
Paman dari Andi Oktiawan, Umar mengatakan, mestinya pihak kepolisian mengembalikan barang-barang milik Andi dan lima orang lainnya.
"Tentunya sama dari teman-teman semua enggak ada satupun barang yang saya terima, ya, punya almarhum bahkan itu masih aktif pak, iya saya bingung kalau bisa barang-barang dikembalikan harusnya," jawab Umar.
Lantas, Desmond kembali menanyakan, apakah 6 keluarga mendiang simpatisan Rizieq Shihab ini mendapat ancaman setelah peristiwa di Jalan Tol Jakarta-Cikampek tersebut.
Semuanya menjawab tidak mendapatkan ancaman selepas peristiwa tersebut. Namun, Dyanuri curiga ada orang yang tidak dikenal sering menanyakan dirinya.
"Orang yang tidak jelas nanya yang macam-macam, tetapi saya teguh tidak jawab dan ancaman apa pun," kata Daynuri.
Kemudian, Anandra menambahkan, ia yakin adiknya, yakni Khadavi tidak membawa senjata seperti apa yang disampaikan kepolisian.
Ia mengatakan, Khadavi bersama lima orang lainnya hanya mengawal perjalan Rizieq Shihab, bukan untuk melakukan perang.
"Kami ingin meluruskan bahwa anak-anak kami tidak membawa senjata satu pun, baik itu pistol apa pun yang diinformasikan di media, karena buat apa karena niatnya baik bukan untuk perang," kata Anandra.
Senanda dengan Anandra, Septi juga mengatakan, adiknya tidak mungkin membawa senjata saat mengawal perjalanan Rizieq Shihab.