Rapid Test Antigen
Bagian Tubuh yang Diperiksa Saat Rapid Antigen, Ini Bedanya dengan Rapid Test Antibodi dan PCR
Inilah bagian tubuh yang akan diperiksa dalam rapid test antigen covid-19. Sama dengan tes PCR, namun berbeda dengan tes antibodi.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Rapid test antigen saat ini menjadi syarat bagi warga yang hendak bepergian keluar kota menggunakan angkutan umum. Pemerintah memberlakukan ketentuan ini untuk menghambat penyebaran covid-19.
Tak hanya penumpang jalur udara, tapi juga laut dan darat harus membawa hasil rapid test antigen Covid-19.
Inilah bagian tubuh yang akan diperiksa dalam rapid test antigen covid-19. Sama dengan tes PCR, namun berbeda dengan tes antibodi.
Baca juga: Pasien Baru Covid-19 di Tala Mulai Menanjak, Meninggal Tambah Lagi Satu Orang
Baca juga: KPU Kalsel Gelar Rapat Pleno Terbuka Pilgub Kalsel 2020, Kini Rekapitulasi Kabupaten Kota Dibacakan
Seperti dikutip dari KompasTV, Rabu (16/12/2020), syarat baru itu adalah penumpang kereta api jarak jauh dan pesawat diwajibkan menyertakan hasil tes PCR atau minimal rapid test antigen sebelum berangkat.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasannya mengapa penumpang perlu melakukan rapid test antigen.
" Rapid test antigen ini memiliki sensitivitas yang lebih baik bila dibandingkan rapid test antibodi," kata Luhut dalam keterangan resminya yang dikutip pada Selasa (15/12/2020).
Perbedaan rapid test antigen, rapid test antibodi, dan tes PCR
Dilansir dari NPR, 1 Mei 2020, berikut adalah perbedaan antara rapid test antigen, rapid test antibodi, dan tes PCR:
1. Jenis sampel
Pemeriksaan rapid test antibodi dilakukan menggunakan sampel darah.
Sedangkan pemeriksaan rapid test antigen dan tes PCR dilakukan menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung ataupun tenggorokan, dengan metode usap (swab).
Sehingga, rapid test antigen terkadang disebut juga dengan swab antigen. Namun, pada dasar keduanya adalah tes yang sama.
2. Cara kerja
Rapid test antibodi bertujuan mencari antibodi terhadap virus corona. Tubuh menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap agen infeksi seperti virus.
Antibodi ini umumnya muncul setelah empat hari hingga lebih dari seminggu setelah infeksi.